Polisi Masih Dalami Motif Teror Bom Gereja Santo Yosep

ORANG TUA tersangka pelaku percobaan serangan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8) mendatangi Polresta Medan. Makmur Hasugian dan Arista Purba datang untuk menjalani pemeriksaan terkait aksi IAH.

Pasangan suami istri tersebut langsung memasuki ruangan penyidik Unit Tipiter Satreskrim Polresta Medan yang terletak di lantai 2 gedung Satreskrim Polresta Medan. Makmur Hasugian mengaku kedatangan mereka untuk menyerahkan akte kelahiran anaknya kepada polisi.

"Kami disuruh datang membawa akte kelahirannya (IAH), makanya kami datang ke sini (Mapolresta Medan)," katanya singkat sebelum memasuki ruangan penyidik Polresta Medan.

Kedua orang tua tersangka mengaku tidak mengetahui untuk keperluan apa akte kelahiran anaknya tersebut diminta polisi. Ia juga masih menolak berkomentar seputar kasus yang menimpa anaknya. "Kami belum bisa memberikan keterangan, kami masih suasana berduka ini," kata Arista Purba.

Di sisi lain, Kasubbid Informasi dan Dokumentasi Polda Sumatera Utara, AKB MP Nainggolan mengatakan sampai kini kepolisian masih kesulitan mengorek informasi seputar motif dari teror bom yang dilakukan oleh IAH, 18. Hal ini terjadi karena tersangka terus memberikan keterangan yang berubah-ubah kepada penyidik.

"Penjelasannya berubah-ubah dari hari pertama sampai hari ini, mungkin karena dia juga masih syok," katanya.

Nainggolan menjelaskan saat ini kepolisian masih terus berupaya mengumpulkan berbagai keterangan seputar hal-hal yang berkaitan dengan tersangka. Petugas kepolisian antara lain melakukan penyelidikan dengan mendatangi sejumlah warga yang berada di seputar rumah kediaman tersangka. Polisi juga mendatangi bekas sekolah tersangka. "Jadi motifnya terus digali," ujarnya. (OL-2)