Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi di Sumatra Barat dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak Selasa, 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB kemarin.
Kepala Badan Geologi Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan rekomendasi kenaikan status itu berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Marapi disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini.
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level III atau Siaga, maka direkomendasikan masyarakat di sekitar Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Marapi.
Baca juga : Erupsi Gunung Marapi Berubah dari Freatik Menjadi Magmatik. Berbahayakah?
Hendra menambahkan, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Baca juga : Gunung Marapi Erupsi, PVMBG Peringatkan Potensi Bahaya Gas Beracun
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
"Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi," terangnya.
Lalu, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Marapi melalui pelbagai saluran informasi resmi.
Baca juga : PVMBG Naikkan Status Gunung Marapi Menjadi Siaga
"Tingkat aktivitas Marapi akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi G. Marapi ini tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan," tandasnya.
Marapi yang menelan korban 24 orang pendaki pada erupsi 3 Desember 2023, belum berhenti erupsi. Bahkan malam ini, Marapi masih meletus.
Dengan status tersebut, Bupati Agam Andri Warman mengimbau warganya untuk berhati-hati dan waspada dengan tidak beraktivitas di sekitar Marapi.
Baca juga : Gunung Marapi Masih Meletus, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah
"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi, maka masyarakat diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan dengan radius 4,5 KM dari puncak Gunung Marapi," ujarnya, Rabu (10/1).
Lalu, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang terjadi, terutama saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diminta untuk menggunakan masker agar terhindar dari risiko penyakit pernafasan.
Baca juga : Sudah 12 Tahun Gunung Marapi Berstatus Waspada, Karakteristiknya Sulit Diprediksi
Bupati juga mengimbau seluruh pihak agar menjaga suasana kondusif, tidak menyebarkan berita hoax dan tidak terpancing isu yang tidak jelas sumbernya, dan selalu mendengarkan arahan dari pihak terkait.
"Semoga bencana ini cepat berlalu, Marapi kembali membaik sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal," harapnya.
Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra mengeluarkan himbauan dan sejumlah instruksi merespons naiknya status Gunung Marapi dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga), Selasa (9/1).
Baca juga : Waspada Erupsi Marapi, BPBD Agam Pasang Rambu Evakuasi
Ia mengaku sudah dapat surat resmi dari Kepala Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang menjelaskan status Gunung Marapi naik status dari level II (Waspada) jadi level III (Siaga).
Untuk itu, ia menghimbau dan menginstruksikan, antara lain, pertama, seluruh masyarakat diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan dengan radius 4,5 KM dari puncak Gunung Marapi.
"Kepada Wali Nagari dan Camat yang ada pemukiman warga berada dalam radius 4,5 KM, agar segera mempersiapkan rencana kontinjensi," ujar Eka.
Baca juga : Gunung Marapi Erupsi, 40 Pendaki Terjebak
Kedua, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang terjadi, terutama saat musim hujan.
Ketiga, seluruh pihak diimbau agar menjaga suasana kondusif, tidak menyebarkan berita hoax dan tidak terpancing isu yang tidak jelas sumbernya, dan selalu mendengarkan arahan dari pihak terkait.
Keempat, Bupati Eka memohon kepada seluruh imam masjid, da'i, ulama, agar selalu memandu doa agar kita terhindarkan dari bahaya ancaman letusan gunung Marapi.
"Kelima, saya instruksikan Camat, dan Wali Nagari serta seluruh OPD di Tanah Datar saling bersinergi, kompak, dan mengkaji kondisi terburuk, serta rencana kontinjensi bencana Marapi," terang Eka. (Z-4)
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
SEJAK status Gunung Ijen dinaikkan ke level II atau waspada pada 13 Juli 2024, semua kegiatan di area Kawah Ijen Bondowoso untuk sementara dihentikan.
Abu yang dikeluarkan dari Etna mencapai ketinggian sekitar 4,5 kilometer dan bergerak ke arah tenggara.
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali meletus dan memuntahkan abu vulkanik setinggi 600 meter dari puncak kawah aktif, pada Selasa (2/7) pagi ini.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan erupsi besar terjadi pada tiga gunung, yakni Gunung Lewotobi Laki-laki, Gunung Ruang dan Gunung Ibu. Ketiganya berstatus level IV Awas.
PIHAK berwenang Filipina memerintahkan penduduk yang tinggal di dekat gunung berapi Kanlaon, di bagian barat negara itu, untuk mengungsi.
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu (27/7).
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi pada Minggu (21/7) pagi,dengan kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak kawah.
Enam jam terakhir, dari pukul 06.00 hingga 12.00 WITA, terjadi satu kali erupsi dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di puncak gunung Lewotobi Laki-laki.
pada Minggu (14/7) pukul 12.00-18.00 WIB. Gunung Semeru mengalami 20 kali gempa guguran. Selain gempa guguran, Gunung Semeru juga mengalami sebanyak 28 kali gempa letusan/erupsi
GUNUNG Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur mengalami enam kali Erupsi pada Selasa 9 Juli 2024. Akibat terbawa angin saat erupsi, abu vulkanik melanda 20 Desa di Kabupaten Sikka, NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved