Pembebasan Lahan Kereta Cepat Dimulai

PEMBEBASAN lahan untuk pembangunan jalur kereta api cepat Bandung-Jakarta sudah dimulai. Koordinator Tim Bandung Barat untuk PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Adjang Suparman mengatakan pihaknya telah membebaskan sekitar 9 hektare lahan yang terkena dampak pembangunan kereta api cepat.

“Kita sedang fokus pendataan dan pengukuran lahan yang terkena dampak. Untuk total lahan yang akan dibebaskan masih menunggu hasil pendataan dan pengukuran,” kata Adjang, kemarin.

Dia menargetkan pendataan dan pengukuran lahan di Kabupaten Bandung Barat bisa rampung dalam satu bulan mendatang. Humas PT KCIC Febrianto menambahkan, pembebasan lahan untuk jalur kereta cepat koridor Bandung-Jakarta ditargetkan rampung pada akhir 2016.

Di Sumatra Selatan, PT Hutama Karya sebagai pembangun ruas tol Palembang-Indralaya (Palindra) menargetkan seluruh pengerjaan tol akan rampung pada Juli 2017.

Manajer Proyek PT Hutama Karya (persero) Ruas Jalan Tol Pa­lindra, Hasan Turcahyo, mengatakan pihaknya harus menyelesaikan pekerjaan Tol Palindra untuk akses Palembang-Pemulutan. “Desember 2016 nanti, akses Palembang-Pemulutan kita selesaikan,” terang Hasan.

Saat ini, pengerjaan akses Palembang-Pemulutan sepanjang 7 km sudah mencapai lebih dari 41%. Secara keseluruhan, persentase pengerjaan untuk ruas Tol Palindra sudah mencapai lebih dari 23,9%. Target hingga akhir Desember 2016 mencapai 33,5% . “Kami optimistis dapat tercapai target yang diinginkan,” ungkap Hasan.

Dari Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan, Ditjen Bina Marga melakukan perbaikan jalan di jalur selatan, tepatnya di Cilacap bagian barat mulai Majenang hingga perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di sejumlah titik, jalan mengalami kerusakan akibat hujan deras yang masih berlangsung.

Sementara itu, dari Yogyakarta, PT Angkasa Pura telah menyiapkan uang sebesar Rp4,1 triliun untuk membeli lahan yang akan digunakan sebagai bandara baru di Kulonprogo.

“Rencananya akan dibayarkan 14 September-6 Oktober ini,” kata Manajer Proyek Persiapan Bandara Kulonprogo dari PT Angkasa Pura I, R Sujiastono, kemarin.

Secara total, luas keliling bandara baru di Kulonprogo akan memakan lahan 587,2 hektare. Dari luasan tersebut, seluas 160,9 hektare berstatus Pakualaman Ground atau milik Pakualaman. (DG/DW/LD/AT/N-3)