Status Permudah Operasi BNPB

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 8 helikopter water bombing, 2 pesawat water bombing, dan 2 pesawat hujan buatan di 6 provinsi, yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Pengerahan peralatan di 6 provinsi tersebut dimudahkan seiring status yang saat ini memasuki siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Adanya status siaga darurat tersebut membuat adanya kemudahan akses bagi BNPB dan BPBD untuk menggerakkan potensi sumber daya yang ada,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima, kemarin.

Di Riau, lanjut Sutopo, telah ditempatkan 3 heli water bombing, 2 pesawat water bombing, dan 1 pesawat Casa untuk hujan buatan. Secara total, 21,7 juta liter air telah dijatuhkan heli dan pesawat water bombing di Riau sejak April lalu. Sementara itu, untuk hujan buatan, 40 ton garam (NaCl) telah ditabur ke dalam awan-awan potensial dengan pesawat Casa.

“Hingga saat ini, 2.937 ha hutan dan lahan terbakar di Riau telah dipadamkan tim satgas darat. Sebanyak 64 kejadian perkara dengan 79 orang tersangka ditangani satgas penegakan hukum pada 2016,” imbuh Sutopo.

Sementara itu, di Sumatra Selatan, BNPB menempatkan 2 heli water bombing dan 1 pesawat untuk hujan buatan. Di Kalimantan Tengah, ada 2 heli water bombing, dan di Kalimantan Barat 1 heli water bombing. Untuk Kalimantan Barat, 1 heli water bombing dan 1 pesawat untuk hujan buatan sedang dikirim.

Di lain hal, terkait dengan gugurnya personel TNI Pratu Wahyudi saat memadamkan karhutla di Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) Raffles B Pandjaitan menyatakan, berdasarkan laporan yang didapatinya, Pratu Wahyudi meninggal saat sedang beristirahat.

Lebih jauh, Raffles menyatakan, untuk pemadaman karhutla, Kementerian LHK telah menerbitkan prosedur operasi standar yang bisa dijadikan standar keamanan.

Pratu Wahyudi ialah anggota Den Arhanud Rudal Dumai yang hilang sejak Kamis (18/8) atau enam hari lalu. Jenazah Wahyudi ditemukan tidak jauh dari Kampung Medan, Labuhan Tangga, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

“Prajurit kami ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di tubuhnya,” kata Danrem 031/Wirabima Brigjen Nurendi di Pekanbaru, kemarin.

Belum naikkan status

Karhutla mulai sering terjadi di beberapa kabupaten di Kalteng, tapi pemerintah provinsi belum menaikkan status dari siaga darurat ke tanggap darurat.

“Untuk peningkatan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat, semua tergantung eskalasi. Memang saat ini dari seluruh kabupaten/kota, yang menyatakan tanggap darurat itu baru Kabupaten Kotawarigin Barat,” ujar Danrem 102/Panju Panjung Kol Arh Purwo Sudaryanto, yang juga Dansatgas Karhutla Kalteng, kemarin.

Di Sumatra Barat, karhutla kembali terjadi. Kemarin, lahan seluas 1 ha di dekat permukiman di Sarasah Tanggo, Nagari Sarilamak, Harau, Kabupaten 50 Kota, habis dilalap api. Sehari sebelumnya, 130 ha lahan terbakar di Kabupaten Pasaman. Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten 50 Kota Rinaldi menduga lahan sengaja dibakar untuk ladang baru. (RK/SS/YH/AU/H-2)