Petani Tembakau di Temanggung Tolak Kenaikkan Harga Rokok

RIBUAN petani tembakau Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (23/8), melakulam aksi unjuk rasa untuk memprotes rencana kenaikan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus. Aksi unjuk rasa dilakukan di halaman kantor DPRD Temanggung.

Para petani itu beradal dari daerah sentra tembakau seperti Tretep, Wonoboyo, Ngadirejo, Parakan, Bulu, Tlogomulyo, Tembarak, Kedu, dan Temanggung. Setelah berorasi dan diterima aspirasinya oleh komisi D DPRD, para pengunjuk rasa berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer menuju kantor Bupati Temanggung.

Di kantor Bupati, para petani kembali menyampaikan aspirasinya dan meminta pemerintah tidak menaikan harga rokok. Mereka ditemui Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung, Ahmad Fuad mengatakan kenaikan harga rokok naik akan berdampak pada turunnya konsumsi rokok. Dengan demikian, pabrik rokok pun akan mengurangi pembelian tembakau hasil panen petani Temanggung.

"Akhirnya petani tembakau juga yang sengsara akibat kenaikan harga rokok," cetus Fuad.

Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Bupati Irawan Prasetyadi meminta para petani tetap tenang dalam menanggapi isu kenaikan harga rokok. Bagaimanapun, kata Irawan, jika belum ada ketetapan resmi dari pemerintah pusat, maka rencana kenaikan harga rokok itu masih berupa isu dan tidak bisa dipertanggungkawabkan.

Dalam kesempatan itu, Irawan juga menyanggupi permintaan petani tembakau untuk ikut serta menemani mereka berdemo ke Jakarta jika harga rokok benar-benar dinaikan. Irawan berjanji dirinya dan Bupati Temanggung Bambang Sukarno akan berjuang bersama petani tembakau.

"Mengenai penyerapan tembakau pada musim panen ini, kami dari Pemda sudah berkomunikasi dengan pabrik dan memintanya segera membeli tembakau petani, utamanya dari Temanggung," pungkas Irawan. (OL-2)