Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menganugerahi empat tradisi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WTB). Kempatnya yakni Tradisi Ngasah, Batik Salem, Telur Asin dan Kupat Glabed Sate Blengong.
Penganugerahan Kubat Glabed Sate Blegong sebagai WTB dituangkan dalam piagam tertanggal 25 Oktober 2023, dtandatangani Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, usai menghadiri sekaligus membuka diskusi bertajuk Sinergi Perlindungan WTB di Grand Dian Hotel Brebes, Minggu (12/11). Diskusi menghadirkan Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik dan Kepala Bagian (Kabid) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Wijanarto.
Baca juga : 135 Warisan Budaya Takbenda dari Jawa Tengah Diakui Nasional
Fikri Faqih menilai anggaran bagi kebudayaan yang dialokasikan APBD setiap tahunnya masih sangat kecil. Selain itu, masih banyak daerah yang belum memiliki pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah, sebagaimana diatur dalam undang-undang.
“Rata-rata anggaran di bidang kebudayaan di kabupaten/ kota ini kecil, karena masih menganggap membebani APBD,” ujar Fikri Faqih.
Baca juga : awa Timur Borong Sertifikat Cagar Budaya Nasional
Fikri Faqih meminta daerah terus didorong untuk memajukan kebudayaan karena merupakan sesuatu yang penting bagi masa depan Bangsa.
“Untuk itu perlu kita dorong, karena masih dipandang sebelah mata,†pinta Fikri.
Fikri berpandangan budaya mestinya dinilai sebagai investasi, bukan dianggap membebani anggaran daerah. Contohnya destinasi wisata tidak mempunyai makna apa-apa ketika tidak ada natural landscape (kekayaan alam-red), culture (budaya-red) dan kreatif ekonomi.
Artinya, budaya itu penting kedudukannya dalam pengembangan wisata. Di bidang pendidikan, pembentukan karakteristik bangsa itu berawal dari budaya.
“Nah inilah, yang selama ini literasi kita nomor 62 dari 70 negara, jangan-jangan karena perhatian kita terhadap budaya masih lemah. Ini karena masih menganggap budaya itu membebani dan dianggap buang-buang anggaran,” tegas Fikri Faqih.
Menurut anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah itu, perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes terhadap budaya belum maksimal. Bahkan, keberadaan budaya bisa berpengaruh terhadap posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Brebes.
“Tadi, ada pengakuan dari dinas terkait, jangan-jangan IPM di Brebes yang berada di urutan terakhir karena perhatian terhadap kebudayaan belum maksimal. Nah, adanya kegiatan Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek ini, kami harapkan bisa mendorong perhatian terhadap pengembangan dan perlindungan kebudayaan ini,” jelas Fikri.
Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahyudin menjelaskan kekayaan budaya asli Brebes yang sudah didaftarkan di level nasional hingga saat ini baru empat. Yakni Tradisi Ngasah di Jalawastu, Telur Asin, Batik Salem dan Kupat Glabed Sate blenggong.
Pendaftaran pengusulannya dari masyarakat dan Pemkab Brebdes kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan dilanjutkan ke pusat. Di tingkat pusat usulan itu kemudian dikaji tim ahli warisan budaya.
“Selain melakukan kajian, tim juga memverifikasi, cek lapangan, dan hasilnya diusulkan ke Menteri untuk ditetapkan. Kalau se Indonesia, pada tahun 2022 jumlahnya ada 1.728 kekayaan budaya yang sudah masuk WBTB. Adanya kegiatan Sinergi Perlindungan Perlindungan WBTB ini, akan bisa mendorong dan menumbuhkan kesadaran, perhatian serta kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap kebudayaan,” jelas Judi Wahyudin.
Judi berharap pemerintah pusat, pemerintah daerah bisa melakukan gerakan terkait perlindungan kebudayaan tersebut. “Termasuk, dengan menggandeng kelompok masyarakat hingga perguruan tinggi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Rofiq Qoidul Adzam, mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, karena bisa mendorong perhatian terhadap kebudayaan.
“Di Brebes sendiri sebenarnya sudah mempunyai pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah, dan tinggal penguatannya. Apalagi, di Brebes lebih kuat di seni tradisinya, sehingga diperlukan penguatan,” ujar Rofiq.
Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik mengatakan, kondisi yang harus dicapai dari meningkatnya jumlah warisan budaya tak benda yang ditetapkan, adalah meningkatkan akses masyarakat dalam perlindungan warisan budaya tak benda itu sendiri.
“Termasuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kebinekaragaman budaya yang menjadi jati diri bangsa,” papar Atmo. (Z-5)
DUA kesenian tradisional masyarakat Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Kemendikbud-Ristek.
Empat warisan budaya asal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatra Selatan, resmi ditetapkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Ekspresi Budaya Tradisional di Kemenkumham.
Tempe telah diajukan untuk memperoleh predikat Warisan Budaya tak Benda dari Unesco. Hal itu diungkapnya usai menghadiri perayaan Hari Tempe Nasional
Tempe, telah diajukan ke Sekretariat UNESCO sebagai Daftar Representative Warisan Budaya Takbenda untuk kemanusiaan, pada akhir maret lalu.
Indonesia menerima dua inskripsi UNESCO sekaligus untuk sektor kebudayaan, yakni Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya, serta Budaya Sehat Jamu.
Tradisi Serak Gulo dilaksanakan setiap 1 Jumadil Akhir dalam kalender penanggalan Islam.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
SEJAUH ini para pemerhati Muhammadiyah lebih banyak memosisikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah, gerakan tajdid, dan gerakan nasional.
Tari yang dibawakan dari Sulawesi Selatan, pertunjukan seni asal Jawa Timur, keindahan alam dan seni Nusa Tenggara Timur, budaya seni Rakyat Betawi, hingga pertunjukan seni asal Yogyakarta.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved