Bayi Terlahir dengan Dua Kepala di Gresik Meninggal Dunia

BAYI perempuan pasangan Sri Wahyuni, 33, dan Dianto, 34, warga Kecamatan Kebomas, yang sebelumnya lahir dengan dua kepala satu badan di Rumah Sakit Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (19/8), meninggal dunia.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Gresik, Suyono melalui pesan singkat kepada wartawan di Gresik mengatakan pihaknya sudah memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk menggratiskan seluruh biaya perawatan di rumah sakit tersebut.

"Kabar dari rumah sakit, bayi tersebut meninggal Jumat pada jam 15.45 WIB, dan sudah kita berikan yang terbaik. Kami juga memandikan serta menyucikan di kamar jenazah, sampai diantarkan menggunakan ambulans ke pemakaman," kata Suyono.

Sebelumnya, bayi tersebut dilahirkan secara bedah sesar (operasi caesar) pada Selasa (9/8) di Rumah Sakit Ibnu Sina, Gresik.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RS Ibnu Sina Gresik, Maftukhan mengatakan diagnosis awal kondisi bayi dinyatakan kembar, tetapi setelah dilakukan bedah sesar oleh empat dokter spesialis, bayi diketahui mempunyai dua kepala.

"Kondisi bayi saat pertama lahir adalah sesak, dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 cm dengan mempunyai dua kepala, jumlah tangan dua dan kaki dua, serta berjenis kelamin perempuan," kata Maftukhan.

Ia mengatakan pada saat operasi, dokter ahli yang diturunkan sempat mendapatkan kesulitan, tetapi karena tim bekerja sama secara solid, sehingga bayi tersebut dapat dioperasi dengan selamat dengan melalui proses waktu setengah jam.

Sementara itu, Direktur Utama RS Ibnu Sina dr Endang Puspitowati mengatakan pihaknya sebelumnya juga sudah berkoordinasi dengan tim ahli bayi kembar dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Awalnya, kita ingin lakukan pemantauan kondisi bayi di sini dulu agar tetap terjaga secara sehat," katanya.

Sementara ayah bayi, Dianto, mengaku hanya bisa pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit, tetapi dirinya juga mengaku berterima kasih kepada Pemkab Gresik yang telah memberikan perhatian serius terhadap keluarganya. (OL-5)