Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
GUBERNUR Bali Made Mangku Pastika menyesalkan kasus kematian Aipda Wayan Sudarsa yang ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Kuta pada Rabu (17/8) lalu.
Mantan Kapolda Bali itu langsung mendatangi RSUP Sanglah Denpasar untuk melihat langsung proses otopsi terhadap jenazah korban. Pastika merasakan duka yang mendalam terhadap tewasnya anggota polisi saat HUT Kemerdekaan RI ke-71 tersebut. Iapun serius ingin tahu hasil dari outopsi di RSUP Sanglah Denpasar.
Pastika mendatangi langsung ruang Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Jumat (19/8). Disitu Pastika berusaha menguatkan hati istri dari anggota polisi yang tewas diduga dibunuh turis asing itu. Dirinya berpesan agar keluarga yang ditinggalkan selalu tabah dan kuat serta merelakan kepergian suaminya.
Dihadapan rekan kerja almarhum dan keluarga, Ia menghimbau agar aparat meningkatkan kewaspadaannya saat bertugas sehingga dapat meminimalisir kejadian–kejadian yang tidak diinginkan.
"Ini merupakan fenomena yang harus kita beri perhatian serius karena dalam rentang waktu yang sangat dekat sudah 2 kali terjadi penganiayaan terhadap aparat yang berujung kepada kematian dan keduanya pelakunya adalah wisatawan asing,” jelas Pastika, Jumat (19/8).
Polri, diakui Pastika sangat riskan jika aparat polisi berpakaian seragam lengkap berjaga atau patroli sendirian. "Kita harus siaga selalu bahwa teroris saat ini menjadikan polisi sebagai sasaran, mereka tidak peduli itu polisi apa,” ungkap Pastika.
Menurutnya hal tersebut bisa terjadi kapanpun walaupun kondisi Bali saat ini bisa dibilang aman. Pastika sangat mengharapkan pelaku penganiayaan yang menewaskan Aipda I Wayan Sudarsa bisa segera tertangkap.
Sementara itu Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi menyatakan berdasarkan hasil visum sementara terhadap jenazah ditemukan sebanyak 39 titik luka di jasad korban.
Menurut dr Dudut, luka yang paling fatal ada di bagian kepala. Dari gambarannya, luka-luka tersebut bukan diakibatkan oleh benda tajam tetapi akibat terkena kekerasan benda tumpul.
"Seizin dari pihak keluarga hari ini (19/8) akan dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian dari jenazah," jelasnya dihadapan Gubernur.
Diberitakan sebelumnya, korban yang bertugas di area Pantai Kuta, pada Rabu (17/8) pagi, itu ditemukan dalam keadaan tewas di pinggir Pantai Legian. Kondisi korban saat itu, dari mulut hidung hingg mata dipenuhi pasir laut.
Hingga saat ini, polisi baru mencurigai dua pelaku turis asing yang identitasnya sudah dikantongi. Bahkan polisi memasang gambar foto kedua turis asing tersebut sebagai DPO. Selain menyebarkan selebaran, polisi juga berkoordinasi dengan konsulat dari negara dua pelaku diduga warga asal Inggris.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved