Banyaknya Pendatang Pengaruhi Tingginya Angka Karhutla

TINGGINYA angka pendatang di membuat kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Rokan Hilir, Riau makin meluas.

"Rokan Hilir ini jadi pusat para pendatang. Mereka membuka lahan dengan membakar untuk perkebunan. Ke depan akan tindak tegas dengan operasi yustisia," tegas Bupati Rokan Hilir Suyatno, kemarin.

Dia menegaskan, pihaknya bersama tim satgas gabungan siaga karhutla Riau yang dipimpin langsung Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima Brigjen Nurendi telah turun langsung selama dua hari terakhir melakukan pemadaman. Kebakaran tersebut terjadi di sejumlah lokasi diantaranya di Kecamatan Tanah Putih tepatnya di Pujud, Siarang-arang, Putat, Kubu, dan Teluk Bano, Kecamatan Pekaitan. Kebakaran melanda sejumlah kawasan perkebunan kelapa sawit diantara milik PT Andika di Tanah Putih.

"Kami akan sikat habis bila ketemu orang-orang tak bertanggungjawab. Kami bersama Pak Danrem, Pak Dandim, dan Pak Kapolsek telah merubuhkan gubuk-gubuk yang kami temukan di hutan itu. Mereka meminta waktu, tapi tidak alasan saat itu juga kami rubuhkan," tegasnya.

Berdasarkan temuan Media Indonesia, aksi perambahan untuk perkebunan kelapa sawit di Rokan Hilir telah berlangsung lama. Banyak masyarakat pendatang melakukan pembukaan lahan-lahan bekas HPH dan hutan produksi.

Setelah dibuka mereka lalu membangun pemukiman dan peresmian desa yang anehnya disetujui secara administrasi oleh Pemda setempat. Bahkan desa-desa baru hasil perambahan itu diberikan fasilitas umum berupa pembukaan jalan lintas koridor, puskesmas, dan kantor desa.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sugarin mengatakan satelit terra dan aqua memdapatkan sebanyak 82 titik panas di Sumatra yang tersebar di lima provinsi. Diantaranya Riau 43 titik, Sumatra Utara 24 titik, Aceh 8 titik, Sumatra Barat 6 titik, dan Bangka Belitung 1 titik.

Sebanyak 43 titik panas di Riau tersebar di Rokan Hilir 22 titik, Rokan Hulu 9 titik, Pelalawan 5 titik, Dumai dan Indragiri Hulu masing-masing 3 titik, dan Siak 1 titik. Adapun kabut asap sudah terdeteksi di Dumai yang diperkirakan mengarah ke negara jiran Malaysia.

"Dumai sudah terdeteksi asap tapi visibility masih 5 Km. Kemudian Rengat 6 Km. Pekanbaru 9 Km. Dan Pelalawan 10 Km," jelasnya. (OL-2)