Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JEMBATAN Kaca Seruni Point di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur diharapkan menjadi destinasi wisata baru di kawasan tersebut. Rencananya jembatan dengan panjang total 150 meter tersebut akan diresmikan pemanfaatannya pada pertengahan Desember.
Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur (BGTS) Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Fahmi Aldiamar mengatakan, dari segi fungsi Jembatan Kaca Seruni Point tidak hanya untuk jembatan penyeberangan saja, namun juga sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo, Tengger dan Semeru.
Pada Podcast Bincang Jalan dan Jembatan di kanal youtube dan spotify @pupr_binamarga, Fahmi Aldiamar menjelaskan, pada proses pembuatan Jembatan Seruni ini melewati zona rimba, zona yang tidak boleh ada gangguan, dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepemilikan atau pengelola Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru terkait metode konstruksi yang digunakan gangguan seminimal terhadap daerah konservasi.
Baca juga: Pembanguan Jembatan Kaca Seruni Point Gunakan Metode Teknologi Suspended
“Pertama kita menggunakan drone, dan drone tersebut nanti akan ada tali kecil yang diikatkan dan menjadi media untuk membentangkan kabel dari posisi inlet ke outlet. Jadi dari ujung ke ujung itu pertama pergunakan tali kecil dan diterbangkan menggunakan drone, kemudian tali kecil tersebut disambungkan dengan tali yang lebih besar dan lebih besar lagi, sehingga akan bertemu dengan kabel yang ukuran 2 inci-an,” jelas Fahmi.
Pekerjaan konstruksi ini dibuat bertahap sehingga tidak ada gangguan pada zona rimbanya, “Nah jadi dari tali yang kecil diterbangkan menggunakan drone, kemudian dibagian ujung sudah ada personil yang akan menarik benang tersebut sampai dengan posisi kabel yang besarnya, Setelah itu diikatkan, dikunci sehingga tidak ada gangguan pada zona rimba yang dilewati,” tambahnya.
Jembatan Kaca Seruni Point merupakan jembatan pertama dengan tipe suspended dan berbeda dengan jembatan yang ada sebelumnya. Letak perbedaan terlihat pada struktur kabel utama yang diposisikan pada bagian lantainya, sehingga dari segi kelenturan kabel akan lebih kaku dan dari segi kekuatan akan lebih stabil dibandingkan dengan jembatan yang menggunakan teknologi atau metode suspension.
Baca juga: Khofifah Optimistis Jembatan Kaca Jadi Ikon Baru Wisata di Bromo
Kepala BGTS menerangkan, alasan jembatan tersebut menggunakan metode suspended karena pertama, lokasi Bromo ini cukup menantang dan merupakan lokasi daerah yang ceruk. Ceruknya itu cukup dalam sampai dengan 80 meter, dan dari segi temperatur relatif dingin dengan lokasi lain, sehingga pertukaran udara dan aliran angin akan lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi daratan yang lain. Jadi memang ada kekhususan untuk membuat jembatan jadi lebih stabil.
Bahan kaca yang digunakan untuk Jembatan Kaca Seruni Point ini mirip dengan kaca tipe tempered glass menggunakan dua lapis, kaca yang bagian atas dan bagian bawah direkatkan dengan matrial SGP (Sentry Glass Plus) dengan tujuan untuk merekatkan dan memberikan kekuatan tambahan pada kacanya. Dengan cara tersebut kaca tidak mudah hancur dan tertahan oleh matrial SGP. Bahan ini sudah dilakukan pengujian di laboratorium.
Jembatan Seruni Point ini telah diuji dengan beban karung, dengan berat masing - masing karung 25 – 50 Kg. Karung tersebut diposisikan serta dijajarkan pada sisi samping kanan dan kiri jembatan dengan total berat beban mencapai 8,4 ton atau setara dengan 100 orang di dalam jembatan. Serta dipasang sensor dibagian bawah jembatan untuk memberikan sinyal lampu merah sebagai peringatan jika terjadi instrumen pergerakan yang terjadi dan beban berat yang berlebih pada jembatan.
Sebagai bahan informasi untuk para pengguna jembatan kaca Seruni point, penggunaan jembatan ini menggunakan dua konsep alat pengaman untuk pengunjung, yang pertama pelindung kaki yang digunakan ketika melewati jembatan, dan yang kedua menggunakan body harness yang dikaitkan di satu sisi jembatan. (RO/S-3)
Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Jawa Tengah (Jateng) turun ke lokasi insiden pecahnya kaca di wahana jembatan The Geong yang mengakibatkan satu wisatawan tewas.
Kedua wisatawan yang jatuh adalah perempuan. Mereka terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Korban meninggal adalah FA, 49, asal Banjarnegara
Saat ini jembatan kaca tersebut tinggal menunggu proses penyelesaian tepatnya di kaki pondasi di kedua ujung jembatan, sehingga belum bisa dinikmati oleh wisatawan secara terbuka.
Jembatan kaca untuk pejalan kaki ini membentang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter pada bentang utama dan 3 meter pada bagian awal dan tengah.
Balai Besar TNBTS juga belum bisa memastikan penyebab kebakaran yang terjadi di Gunung Batok tersebut. Petugas masih melakukan pengumpulan bahan dan keterangan untuk memastikan penyebab
Upaya evakuasi dan perlindungan warga di sekitar lokasi telah dilakukan untuk memastikan keselamatan penduduk setempat.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di dalam kawasan tersebut, Rabu (19/6) petang kemarin, berhasil dipadamkan
KAWASAN wisata Gunung Bromo akhirnya dibuka kembali Selasa (19/9) dinihari, untuk wisatawan setelah sempat ditutup akibat kebakaran di kawasan tersebut.
PASANGAN calon pengantin yang menyebabkan kebakaran seluas 500 hektare di Gunung Bromo bakal menuntut balik pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Akibat kecerobohan itu, dampaknya sangat negatif. Okupansi hotel turun sampai 80%, hingga tinggal 20%," ungkap Menparekraf Sandiaga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved