Pembawa Bendera IS Masih Diperiksa Intensif

KEPOLISIAN Resor (Polres) Temanggung, Jawa Tengah hingga kini masih memeriksa intensif dua orang pembawa kain menyerupai bendera Islamic State (IS).

Keduanya adalah SP, 30, warga Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, dan MTI, 30, warga Batang. Mereka ditangkap pada Selasa (16/8) sekitar pukul 17.15 wib saat hendak melakukan pendakian ke Gunung Sumbing untuk mengibarkan kain serupa bendera IS itu di Puncak Sumbing tepat pada perayaan HUT ke-71 RI, Rabu (17/8).

"Kami masih melakukan pemeriksaan selama 1x24 jam untuk mendalami dan menyelidiki kasus ini," ujar Kepala Polres Temanggung, Ajun Komisaris Wahyu Wim Hardjanto.

Sebelum penangkapan, kata Wahyu, polisi menggelar razia di empat titik jalur pendakian ke Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro dari sisi Kabupaten Temanggung. Yakni Kledung, Bansari, Kecepit dan Tretep. Razia dilakukan dengan memeriksa barang-barang yang dibawa pendaki. Tujuannya agar pendaki tidak membawa barang membahayakan dan atribut non NKRI.

"Saat menggeledah dua pendaki SP dan MTI ini, kami mendapati ada kain hitam berukuran 1x1 meter bertuliskan huruf arab aroyan yang menyerupai simbol IS. Kain itu ada pada SP. Keduanya masih dimintai keterangan," ungkap Wahyu.

Selain kain menyerupai bendera ISIS itu, kata Wahyu, polisi hanya mendapati tas berisi peralatan pendakian. Sejauh ini, polisi telah mendata identitas, meminta keterangan dan sidik jari mereka.

Wahyu memaparkan, berdasarkan pengakuan sementara, keduanya merupakan anggota kelompok pendaki bernama Adi Sindoro yang berkedudukan di Jateng. Mereka membawa kain menyerupai bendera IS itu untuk dikibarkan di puncak gunung hanya untuk keperluan selfie atau berfoto diri saja. Desain kain itu dibuat dengan menyontoh gambar dari internet.

"Namun itu baru pengakuan mereka. Kami masih mendalami keterkaitan mereka dan kelompok Adi Sindoro ini dengan gerakan separatis," cetus Wahyu. (OL-2)