Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MASYARAKAT Sulawesi Tengah diimbau menghemat penggunaan air untuk mengantisipasi kekeringan dampak dari puncak el nino yang diprediksi terjadi Oktober 2023 mendatang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Aljufri Palu, Nur Alim mengatakan, musim kemarau sudah melanda sebagian wilayah di Sulteng sejak awal September.
Meski belum berdampak langsung kepada kekeringan, namun dengan prakiraan kemarau panjang hingga November dengan puncak kemarau Oktober, masyarakat perlu memaksimalkan cadangan air.
Baca juga: Kekeringan Diprediksi hingga Akhir Oktober
“Cadangan air dan menghemat penggunaannya penting dilakukan khususnya untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, peternakan dan perkebunan,” terangnya di Palu, Selasa (19/9).
Berdasarkan data BMKG, dampak dari kemarau bisa menyebabkan kekeringan, bahkan beberapa wilayah di Sulteng bisa mengalami kekeringan parah. Seperti Kabupaten Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Kabupaten Morowali.
Baca juga: Puncak Kemarau, Seluruh Wilayah NTT Berstatus Awas Kekeringan
“Untuk masyarakat di lima kabupaten itu perlu waspada dan meningkatkan antisipasi karena kekeringan,” ungkap Nur.
Kekeringan yang berpotensi terjadi bisa berdampak pada sektor pertanian.
Selain itu, kondisi kekeringan juga dapat berujung pada bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Kalau tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap yang berdampak pada kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat,” tandasnya.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Aljufri Palu memprakirakan kemarau di sebagian wilayah Sulteng berkurang seiring datangnya musim hujan Desember 2023. (Z-10)
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved