Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETANI padi di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh sejak tiga pekan terakhir tampak sedikit lega. Pasalnya di tengah kondisi fenomena El Nino sekarang, ribuan petani pemilik sawah dan petani garapan, kini sedang menikmati panen padi musim gadu (musim tanam kedua).
Koordinator Penyuluh Pertanian (KJP) Kabupaten Pidie, Muhammad, kepada Media Indonesia, Kamis (14/9) mengatakan, ada sekitar 15.000 hektar (ha) lahan sawah yang ditampilkan musim gadu kali ini.
Sawah-sawah itu tersebar di 22 kecamatan mulai dari lahan sawah kawasan dekat pesisir Pantai Selat Malaka sebelah utara hingga ke lahan tanam sepanjang lereng pengunungan bagian selatan.
Baca juga : Menyikapi El Nino, Petani Padi di Aceh Beralih ke Ubi Rambat
"Musim gadu ini ada sekitar 15 ribu hektare yang ditanami dari luas lahan sekitar 24 ribu hektare. Dari 23 kecamatan hanya satu Kecamatan Kota Sigli yang tidak ditanami, itu pun karena tida ada lahan sawah" tutur Muhammad.
Dikatakan Muhammad, musim gadu kali ini mulai ditanami sejak bulan April lalu. Karena tidak serentak, berakhir musim panen gadu diperkirakan hingga Oktober 2023. Pergeseran ini akibat pengaruh cuaca dan musim kemarau beberapa waktu lalu.
Baca juga : Antisipasi Tren Penurunan Produksi Beras Menghadapi El Nino
Menurut Muhammad, fenomena alam El Nino dan musim kemarau kali ini, mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Apalagi di beberapa lokasi sampat terjadi kekeringan yang terganggu proses tanam dan pertumbuhan padi.
Muhammad belum mengetahui berapa besaran umbinan dari hasil produksi panen kali ini. Bisa saja hasilnya kurang maksimal atau tidak mencapai target karena terkendala kekeringan saat tanaman padi membutuhkan debit air.
"Belum saya ketahui hasil umbinan. Mungkin karena musim gadu banyak kendala, bisa saja tidak sebagus musim rencengan (musim tanam pertama)" timpal penyuluh senior itu.
Pada sisi lain, kedatangan musim produksi padi sawah ini adalah sebuah kegembiraan dan harapan baru terhadap laju perekonomian di Bumi Serambi Mekkah itu. Harapannya geliat pasar dapat tersenyum lebar dan bisa terdorong aktivitas jual beli.
Apalagi selama ini sedang roda perekonomian warga di Aceh sedang seperti sedang tersandung jalan di tempat. Hal itu semakin terasa setelah datangnya fenomena El Nino yang berakibat suhu panas serta disusul musim kemarau. (Z-4)
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim program pompanisasi yang saat ini digencarkan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akan kembali diadakan, menjadi ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.
Program penanaman padi apung yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di beberapa kabupaten dalam dua tahun terakhir mengalami kegagalan.
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved