Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kementan Targetkan Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau

Putra Ananda
31/7/2024 06:31
Kementan Targetkan Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi(Dok)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo. Salah satu langkah untuk mendukung hal tersebut melalui penyiapan sumber daya manusia andal dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.

Peningkatan pemahaman SDM pertanian dilakukan Kementan di antaranya melalui Training of Trainers (TOT) bertajuk 'Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau', yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, sejak tanggal 30 Juli  hingga 11 Agustus 2024.

Pelatihan digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan juga dilakukan secara online di UPT Pelatihan, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia.

Baca juga : Kolaborasi dengan UGM, Kementan Salurkan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya, kata Menteri Amran, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.

“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” ujar Amran dikutip di Jakarta, Rabu (31/7). 

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka pelatihan mengatakan, pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi.

Baca juga : Kementan Masifkan Pengairan melalui Pompa untuk Dongkrak Indeks Pertanaman Padi

"Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan," kata Dedi. 

Selain itu, kata Dedi, pertanian juga mendorong pertumbuhan agroindustri di hilir dan memacu ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan devisa negara.

"Dalam rangka menyediakan pangan masyarakat sebagai wujud ketahanan pangan dalam negeri, maka sektor pertanian diharapkan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di Indonesia," ujar Dedi.

Baca juga : Mentan Amran Dukung Jatim Menjadi Penghasil Pangan Nasional Terbesar Di Indonesia

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, secara nasional, pertumbuhan ekonomi lima tahun ke depan diharapkan meningkat hingga 5,7-6,0% per tahun, yang didorong oleh peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja dan peningkatan kualitas SDM.

Oleh karena itu, kata Dedi, Kementan mendorong peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi musim kemarau melalui TOT dengan tema 'Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau'.

"ToT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait peningkatan produksi padi di musim kemarau dalam rangka mendukung peningkatan areal tanam sebagai upaya peningkatan produksi padi nasional," kata Dedi.

Baca juga : Kejar target 35 Juta Ton, Plt Mentan Panen dan Tanam Padi di Sukoharjo

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian, Prof. Muhammad Arsyad saat hadir memberikan materi tentang Strategi Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian, menyampaikan bahwa program strategis Kementerian Pertanian saat ini adalah optimasi lahan rawa, optimalisasi sawah tadah hujan dengan pompanisasi, dan transformasi pertanian tradisional menuju modern.

Kementerian Pertanian bersinergi dengan berbagai pihak, sebagai upaya percepatan perluasan area tanam. 

“Mari kita berkolaborasi untuk peningkatan produksi dan saya mengajak seluruh penanggung jawab Program PAT agar tetap semangat bekerja bersama petani kita,” kata Arsyad.

Lebih lanjut Arsyad mengungapkan upaya lain dari sisi konsumsi beras. Konsumsi beras Indonesia setiap orang orang mencapai 110kg/tahun, 2 kali lipat dari negara-negara maju seperti Jepang dan Korea hanya 60kg/tahun. 

“Maka upaya yang dilakukan untuk membantu memenuhi cadangan beras pemerintah melalui perubahan pola konsumsi dan diversifikasi pangan lokal,” jelasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya