Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Untuk mendukung pengelolaan daur ulang sampah serta penguatan ketahanan pangan, Telkom University (Tel-U) bersama PT Telkom Indonesia Unit Community Development Center (CDC), menyerahkan bantuan produk inovasi di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat
(Jabar) pada Selasa (12/9) lalu. Langkah ini merupakan bentuk inisiasi Tel-U, sebagai bagian dari komunitas akademisi yang bertanggungjawab terhadap pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TBP) atau
Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
Rektor Tel-U Prof Adiwijaya melalui keterangannya di Bandung Rabu (13/9) mengatakan, bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan Tel-U berfokus pada solusi inovatif menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi
masyarakat. Perubahan akan lebih cepat terjadi jika ada kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah dan masyarakat.
"Tel-U melakukan sebuah inisiasi untuk memberikan solusi kepada masyarakat, diantaranya daur ulang sampah serta ketahanan pangan. Ini juga sebagai usaha kita untuk dapat berkontribusi pada 17 TBP. Semoga
kolaborasi ini dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh masyarakat Desa Tarumajaya, namun lebih luas bagi bangsa ini," jelasnya.
Baca juga: Dosen Telkom University Ciptakan Alat Pandeteksi Unsur Hara
Menurut Adiwijaya, dua alat inovasi yang akan di implementasikan di Desa Tarumajaya yaitu sebuah insinerator ramah lingkungan bernama Telurator. Alat ini telah terpasang di 9 TPS Desa Tarumajaya. Insinerator ini dapat mengurangi volume sampah dengan proses pembakaran yang lebih efisien, aman dan ramah lingkungan. Alat inovasi lainnya adalah Telufhoenix, sebuah instalasi hidroponik dan aquaponik yang hadir di 40 titik RW 1
dan RW 9 Desa Tarumajaya.
"Hadirnya Telufhoenix diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Tarumajaya untuk mengembangkan sistem pertanian modern yang tidak hanya efisien dalam penggunaan air, tetapi juga menghasilkan hasil panen yang
lebih baik dalam ruang terbatas," lanjutnya.
Baca juga: Telkom University Raih Bintang 5 Pemeringkat Dunia Dari QS Stars
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabuapten Bandung, Oki Suyatno mengungkapkan, persoalan sampah saat ini adalah masalah sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh pihak untuk mencari solusi bersama.
"Apa yang dihibahkan ke desa pada hari ini, kami yakin dapat berdampak positif bagi masyarakat secara luas. Apresiasi setinggi-tingginya dari kami, mari kita saling membahu menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
GM Regional Enterprise & Government Service Telkom Indonesia, Ricka Febriliantina juga menyampaikan apresiasi terhadap inovasi yang menjadi solusi dalam menjawab permasalahan di Jabar, diharapkan implementasi teknologi di desa bisa menjadi nilai jual wisata.
"Kami dari industri siap berkolaborasi di bidang lingkungan hidup. Hadirnya teknologi di desa ini, bisa menjadi daya tarik wisata, serta kami mendorong Desa Tarumajaya untuk menjadi benchmark desa-desa lain di
Jabar berkat terimplementasinya dua alat inovasi tersebut," ucapnya.
Apresiasi lain juga datang dari General Manager CSR Telkom Indonesia, Suharsono, menurutnya sasaran CSR Telkom beririsan dengan SDGs, sehingga kolaborasi seperti hari ini mendapat dukungan prioritas.
"Kami diamanatkan untuk CSR, sasarannya adalah 17 TBP. Sebagai badan usaha, kami melihat aksi seperti ini memiliki potensi tidak hanya menjawab masalah umum, namun juga meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi pada Masyarakat," katanya.
Peneyarahan dua produk inovasi diatas merupakan awal dari perjalanan Tel-U untuk terus berkontribusi bagi dunia. Tel-U memiliki tekad yang kuat untuk terus menghasilkan inovasi dan produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pengembangan ekonomi nasional melalui budaya enterpreneurial. Kedepannya diharapkan inisiatif-insiatif ini akan menjadi landasan untuk perubahan yang lebih baik sehingga Tel-U dapat selalu memberikan kontribusi terbaik kepada negara, dunia dan semesta. (Z-10)
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Upaya Alba Tridi mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah disebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Perusahaan mampu memangkas jejak karbon hingga 60% pada setiap kemasan cat berukuran 2,5-liter atas pengurangan rangkaian produksi.
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved