Cuaca Buruk, Nelayan Cilacap Ganti Profesi

RIBUAN nelayan di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) masih menganggur akibat dari cuaca buruk yang masih terjadi. Dari sekitar 14 ribu nelayan di wilayah setempat sekitar 60% tidak melaut.

Di sisi lain, belum ada upaya apapun termasuk bantuan dari pemerintah pada saat nelayan mengalami paceklik seperti sekarang. Sehingga, sebagian nelayan berganti profesi sementara.

Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Teuku Iskandar Muda mengungkapkan dalam sebulan terakhir, sebagian besar nelayan di Cilacap tidak berani melaut. Apalagi beberapa waktu lalu, sempat ada kapal nelayan yakni Kapal Pisang VI yang dihempaskan
gelombang dan membuat 11 anak buah kapal (ABK) hilang.

"Peristiwa itu semakin membuat nelayan trauma. Sehingga dari 14 ribu nelayan yang ada di Cilacap, yang berangkat melaut hanya berkisar 40%. Itu pun tidak berani sampai ke tengah," katanya, Jumat (12/8).

Hingga kini paceklik yang dihadapi nelayan masih berlangsung. Namun demikian tidak ada upaya apapun dari pemerintah untuk memberikan solusi kepada nelayan.

"Sampai sekarang, belum ada upaya atau kebijakan terkait dengan menganggurnya para nelayan. Sejauh ini, bantuan pada saat paceklik belum ada. Kondisi paceklik membuat nelayan mencari pekerjaan serabutan lainnya, terutama mereka yang tidak melaut. Mereka biasanya menjadi buruh bangunan atau pekerja lepas lainnya. Yang penting bagi mereka ada pemasukan. Mereka akan kembali melaut kalau cuaca sudah kondusif," ujar Iskandar. (OL-2)