Bupati Perintahkan Tangkap Penyebar Selebaran Provokatif di Masjid

PEMERINTAH Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meminta aparat menindak tegas pengedar brosur atau selebaran yang bernada provokatif di sejumlah masjid. Sebab, kondisi Kabupaten Tuban dalam situasi kondusif sehingga terhindarkan dari konflik serta kebencian antarumat beragama.

"Siapa pun orangnya atau lembaga yang menyebarkan berita provokatif harus ditindak tegas," ungkap Bupati Tuban Fathul Huda, Kamis (11/8).

Menurut Bupati, maraknya brosur atau selebaran provokatif yang beredar di masjid-masjid dalam beberapa waktu terakhir cukup meresahkan. Karena, hal tersebut bisa memicu konflik horisontal di tengah masyarakat. Apalagi, selebaran itu berisi pertentangan dan kebencian antarumat beragama.

"Kita harus waspada.Jangan sampai terjadi pertentangan dan perpecahan antarumat beragama di wilayah kita," imbuh Fathul.

Dikatakannya, secara sekilas selebaran tersebut seperti berisi khutbah Jumat dengan memakai sejumlah dalil, tetapi setelah dibaca secara seksama, isinya bernada provokatif. Termasuk, lanjut dia, menilai pemerintah ini tidak sah sehingga tidak wajib diikuti.

"Saya pernah menemukan sendiri selebaran tersebut di Masjid Agung Tuban. Isinya pemerintahan ini tidak sah dan tidak harus dikuti. Ini kan memicu perpecahan. Kita mesti waspada," tegasnya.

Pihaknya juga telah memerintahkan agar selebaran provokatif yang diedarkan di sejumlah masjid dihentikan. Namun kini, selebaran itu alah disebarkan di di jalan-jalan oleh sekolompok orang.

"Kita meminta Satpol PP bertindak tegas jika mengetahui selebaran itu beredar lagi. Karena dapat mengganggu kondusivitas daerah," pungkasnya. (OL-5)