BPBD Riau Bantah Hamburkan Dana Karhutla

KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau sekaligus Wakil Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau Edwar Sanger membantah tuduhan pihaknya melakukan pemborosan dana Karhutla.

Hal itu ditegaskan terkait kritikan dari Kepala Staf Korem (Kasrem) 031/Wirabima, Kolonel Nyoman Parwata yang mengatakan sejumlah instansi Pemprov Riau yang dinilai menghambur-hamburkan dana untuk penanganan Karhutla untuk seremonial, di saat kebakaran makin meluas.

"Saya setiap saat ada di Posko Satgas di Lanud. Saya bersama-sama Kasrem, Kadis Ops Lanud dan Karo Ops Polda Riau sama-sama Wadansatgas dalam tim siaga darurat Karhutla. Setiap saat saya selalu update kegiatan ke kawan-kawan media. Jika untuk SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lainnya silakan tanyakan langsung pada yang bersangkutan," ungkap Edwar di Pekanbaru, Rabu (10/8).

Sejauh ini, Pemda Riau mengalokasikan anggaran penanganan Karhutla Riau sebesar Rp123 miliar. Dan hanya Rp15 miliar saja yang diperuntukkan bagi BPBD Riau. Adapun anggaran lainnya disebar untuk SKPD lainnya seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Badan Lingkungan Hidup, dan Dinas Kesehatan.

Sementara Kepala Dinas Kehutanan Riau Fadrizal Labay saat dikonfirmasi tidak bersedia memberikan jawan terkait kritikan Kasrem. Hingga kini Kadis Kehutanan itu bungkam padahal terdapat alokasi anggaran yang cukup besar dipegang instansinya untuk penanggulangan Karhutla di Riau.

Sementara itu, Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin mengatakan dari pantauan terakhir satelit terra dan aqua pukul 17.00 WIB, Rabu (10/8), terdeteksi sebanyak 54 titik panas di Sumatra. Jumlah titik panas terbanyak terdapat di Riau 29 titik, Sumatra Selatan 9 titik, Sumatra Utara 8 titik, Sumatra Barat 5 titik, Jambi 2 titik, dan Kepulauan Riau 1 titik panas. (OL-2)