Bayi Berkepala Dua di Gresik Masih Dirawat Intensif

BAYI berjenis kelamin perempuan yang memiliki dua kepala hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSU Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur. Bayi anak pasangan Wahyudin, 32 dan Sri Wahyuni, 33, lahir melalui operasi sesar, Selasa (9/8).

"Bayi dua kepala ini dilahirkan melalui operasi cesar, kini harus dirawat intensif di Intensive Care Unit (ICU)," kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan RS Ibnu Sina, Maftukhan saat dihubungi dari Surabaya, Rabu (10/8).

Menurutnya, awalnya dokter menduga bahwa bayi kembar. Namun, setelah dilakukan operasi cesar ternyata diketahui bahwa bayi tersebut berkepala dua.

"Kondisi bayi saat pertama lahir adalah sesak, dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 cm, serta mempunyai kepala dua, jumlah tangan dua dan kaki dua, berjenis kelamin perempuan," ujarnya.

Dokter ahli yang diturunkan pada saat operasi sempat mendapatkan kesulitan, namun karena tim bekerja sama secara solid, bayi tersebut dapat dioperasi dengan selamat. "Kita sudah koordinasi dengan tim ahli bayi kembar saat ini kita tetap kondisikan bayi di RS Ibnu Sina agar tetap terjaga secara sehat," ujarnya.

"Secara teori medis peluangnya dipisahkan sangat kecil. Dan kasus ini pertama kali terjadi di Gresik. Sedangkan di RSUD dr Soetomo ada 6 kali dengan kasus medis yang sama," tuturnya.

Dengan kondisi sulit dipisahkan. Karena itu, tidak dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya cukup ditangani di Gresik, dibawah pengawasan tim medis dibantu juga monioring dari RSU DR Soetomo Surabaya.

Di sisi lain, Wahyudin, mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum anaknya lahir. Bahkan, dia mengaku istrinya juga tidak pernah bercerita apa-apa terkait kondisi bayi saat masih dalam kandungan.

"Sebelum bayi kami lahir, saya sendiri tidak mendapat firasat apa-apa. Belum tahu kalau ibunya (istrinya), mulai mengandung sampai lahir ibunya enggak pernah cerita," katanya.

Wahyudin, warga asal Jalan Kapten Darmo Sugondo Gresik menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit. Dia berharap adanya bantuan perawatan dari pemerintah daerah. (OL-2)