288 Penghuni LP Wirogunan Diusulkan Dapat Remisi

LEMBAGA Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, mengusulkan 288 narapidana yang menghuni “pakunjaran” tertua di Yogyakarta ini memperoleh remisi dalam rangka HUT ke-71 Kemerdekaan RI.

Usulan remisi itu, jelas Kepala Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, Suherman sudah diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM. “Jika disetujui sebanyak 12 orang di antaranya langsung bebas," ujarnya, Selasa (9/8).

Suherman menyebutkan dari 288 narapidana yang terdiri atas 233 pria dan 43 wanita penerima remisi kemerdekaan itu, 252 merupakan narapidana tindak pidana umum, dan 24 tindak pidana khusus. Napi tindak pidana khusus yang mendapat remisi antara lain pernah terlibat kasus narkoba, kasus korupsi, kasus human trafficking, dan tindak pidana pencucian uang. Sementara dari seluruh napi Lapas Wirogunan yang diusulkan mendapat remisi tersebut, 12 orang di antaranya memperoleh remisi khusus II atau langsung bebas.

Ia menyebutkan, yang diusulkan mendapat remisi langsung bebas itu delapan narapidana pria dan empat wanita. "Semuanya terjerat kasus pidana umum,” kata dia.

Menurut dia, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para narapidana untuk bisa mendapatkan remisi kemerdekaan antara lain berkelakuan baik, tidak melanggar aturan di dalam Lapas dan mengikuti semua program bimbingan yang diberikan petugas dengan baik.

Pengajuan itu, ujarnya, mengacu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Permasyarakatan serta PP Nomor 28 Tahun 2006.

"Jadi yang mendapat remisi kami nilai telah berkelakuan baik selama menjalani masa tahanan, serta secara umum mereka telah berada di Lapas sekurang-kurangnya enam bulan,” kata dia.

Ia mengharapkan pemberian remisi tersebut dapat memberikan dorongan bagi warga binaan lainnya untuk berkelakuan baik. “Pemberian remisi akan dilaksanakan saat upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Lapas Wirogunan,” kata dia. (OL-2)