Paceklik, Harga Kentang Masih Tinggi

HARGA kentang di tingkat petani di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) masih tinggi. Harga masih berkisar antara Rp14 ribu hingga Rp15 ribu, karena belum banyak petani yang memasuki masa panen.

Salah seorang petani di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Suwarto, 42, mengungkapkan kalau dalam beberapa waktu terakhir harga kentang cukup tinggi.

"Saat sekarang harga kentang mencapai Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kg. Bahkan, saat Lebaran lalu mencapai Rp17 ribu per kg. Padahal, biasanya kentang hanya berkisar Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kg," kata Suwarto, Senin (8/8).

Menurutnya, naiknya harga kentang karena kebanyakan petani baru memasuki masa tanam. Sehingga saat memasuki panen masih beberapa bulan lagi. "Istilahnya, kalau sekarang itu paceklik kentang, sebab tidak banyak petani yang memanen kentang sehingga berdampak pada naiknya harga," ujarnya.

Petani lain asal Desa Dieng Kulon, Marsono, mengatakan kalau petani kentang di tempat datar di desa setempat banyak yang tidak berani menanam. Sebab, biasanya pada Agustus ada embun beku akibat suhu ekstrem. "Kami lebih memilih belum menanam karena takut nanti malah mati akibat embun tersebut," katanya.

Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengungkapkan jika saat ini dari 120 hektare (ha) areal pertanian di desa setempat tidak seluruhnya ditanami kentang, karena ada yang tanam wortel atau kol. "Apalagi, sekarang petani belum banyak yang memasuki musim panen, sehingga harga terdongkrak," katanya. (OL-2)