Polres Cimahi Tahan Dua Mobil Boks Bermuatan Ribuan Miras Ilegal

KEPOLISIAN Resor Cimahi mengamankan dua mobil boks bermuatan ribuan botol minuman keras (miras) ilegal. Saat hendak ditahan, sopir mobil boks itu sempat berusaha mengelabui dengan kabur menghindari polisi.

Jika tidak berhasil dicegat aparat, ribuan botol miras cap Kambing Putih itu rencananya akan dikirimkan ke sebuah gudang yang terletak di kawasan Buah Batu, Kota Bandung.

Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, penemuan ribuan miras itu bermula ketika petugas tengah melakukan razia di Jalan Cikubang, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin (1/8) sore.

"Kita mencurigai dua mobil boks yang berjalan beriringan. Saat hendak diberhentikan, kendaraan tersebut malah tancap gas dan kita mengejar dua mobil tersebut. Tidak lama kemudian polisi bisa mengamankannya," ungkapnya di Mapolres Cimahi, Selasa (2/8).

Setelah berhasil diberhentikan, dari dua mobil boks bernopol B 9824 YN dan B 9825 YN itu didapat keterangan bahwa sopir akan mengantarkan miras berkadar alkohol 20% itu ke Bandung.

"Miras ini asal Jakarta, kita cek legalitasnya. Sementara proses pemeriksaan masih berlangsung karena saat diperiksa, sopirnya hanya bawa surat jalan saja," ucapnya.

Ade mengaku, Polres Cimahi tengah gencar memerangi peredaran miras ilegal. Pasalnya, dalam kurun enam bulan terakhir, tercatat enam warga Cimahi tewas akibat miras oplosan.

"Upaya ini sebagai langkah pencegahan, karena enam bulan terakhir ada enam orang meninggal dunia karena miras," tuturnya.

Sementara itu, salah seorang sopir bermana Warso, 38, mengaku hanya diutus oleh perusahaan ekspedisi PT Antariksa Pratama Sejati, yang berpusat di Jakarta, untuk mengantarkan barang tersebut ke Bandung.

Namun, dia mengaku sudah mengetahui bahwa barang yang dibawanya tersebut miras. Namun, karena sudah menjadi tugasnya sebagai kurir, ia pun mengaku sangat terpaksa mengantarkannya ke alamat yang dituju.

"Saya nggak tahu yang nyewanya dari mana, soalnya ini truk ekspedisi. Tugas saya hanya mengantarkan saja, sekali jalan dapat upah Rp700 ribu," kata Warso. (OL-5)