Situasi di Tanah Karo Kembali Tenang

SITUASI Tanah Karo, Sumatra Utara sudah terkendali usai kericuhan yang terjadi, Jumat, (29/7). Petugas gabungan TNI dan Polri saat ini tengah berjaga untuk mengantisipasi kericuhan susulan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, Polres Tanah Karo dibantu prajurit dari Batalyon Simbisa, Brimob, dan Sabhara Polda Sumut.
'' Sementara Polres Tanah Karo di back up satu kompi Batalyon Simbisa, dua Pleton Brimob Binjai, dan dua Pleton Sabhara Polda Sumut," ujar Rina, Sabtu (30/7).

Rina meminta warga menahan emosi. "Kepada masyarakat Sumatera Utara agar tetap tenang. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu dan informasi yang belum jelas kebenarannya," katanya.

Dia menegaskan korban meninggal berjumlah satu orang. Hal ini dikatakannya untuk menjawab kabar yang beredar adanya korban tewas lainnya.

"Terkait adanya informasi dua orang korban meninggal masih di dalam pendalaman pihak Kepolisian," jelasnya.

Hingga saat ini, pihak Polda Sumut belum merilis data korban tewas dalam peristiwa tersebut.

Kericuhan terjadi lahan Relokasi Mandiri Tahap II, tepatnya di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jumat, 29 Juli 2016. Kericuhan tersebut terjadi karena masyarakat Desa Lingga tidak terima dengan pembongkaran pagar yang dilakukan pihak pengembang.

Dalam peristiwa tersebut, masyarakat merusak dan membakar ekskavator dan tenda Pos Polisi yang berada di lokasi. Polisi kemudian menangkap lima warga. Aksi penangkapan itu memicu ratusan warga mendatangi Mapolres Tanah Karo meminta teman mereka dibebaskan.

Namun, begitu tiba di sana, warga melempari mapolres dengan batu dan bentrokan tak terhindari. Polisi sempat memberikan tembakan peringatan dan gas air mata. Massa bubar dan dikabarkan dua tewas dalam peristiwa itu. (X-11)