Pecalang Ikut Amankan Malam Takbiran di Bali

PECALANG juga ikut mengamankan malam takbiran yang akan digelar di beberapa titik di Kota Denpasar dan sekitarnya. Untuk di Kota Denpasar, ada beberapa titik yang akan digelar malam takbiran secara besar-besaran seperti di Kepaon, Denpasar Selatan, Kelurahan Serangan, Masjid Kampung Jawa daerah Denpasar Barat, serta beberapa titik lainnya.

Ketua Majelis Umum Desa Pakraman (MUDP) Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesa saat dikonfimasi Senin (4/7) menjelaskan, dimana pun ada upacara adat dan keagamaan, pecalang sebagai penanggungjawab keamanan setempat sudah wajib ikut berpartisipasi untuk keamanan dan ketertiban.

"Sebenarnya untuk di Bali, bukan hanya upacara keagamaan dari agama Muslim seperti sekarang ini, tetapi kami sudah mengkondisikan agar seluruh upacara agama dan Bali agar pecalang setempat turun full team untuk mengamankannya. Ini sudah menjadi panggilan nurani pecalang di Bali," ujarnya.

Ia mengakui, sebenarnya dalam struktur pengamanan Operasi Ramadniya 2016, disana ada pecalang disebutkan. Artinya, pecalang di seluruh Bali wajib terlibat mengamankan desanya masing-masing terutama saat sedang ada upacara adat dan agama. Hal yang sama juga terjadi dengan malam takbiran.

"Selama ini yang sempat diberitakan keterlibatan pecalang itu hanya di Kota Denpasar dan sekitarnya. Padahal di seluruh Bali itu satu komando dimana pecalang sebagai polisi adat wajib mengamankan desanya masing-masing. Jadi ini bukan hal baru di Bali dan bukan hanya upacara agama muslim saja. Mungkin upacara yang paling besar selain Hindu di Bali adalah muslim," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk seluruh Bali ada 1488 desa adat atau desa pakraman. Dan pecalang sudah pasti tersebar di seluruh desa adat di Bali. Berbagai upacara tersebut pasti berada di wilayah desa adat di Bali sehingga pecalang pasti mengetahuinya.

Ketua FKUB Bali Ida I Dewa Gede Ngurah Swasta menjelaskan, toleransi keagamaan di Bali sudah tertanam sejak lama. "Kebersamaan dan keharmonisan di Bali itu sudah tertanam sejak dahulu. Itulah sebabnya banyak daerah di Indonesia belajar kerukunan umat beraga di Bali karena toleransi umat beragamanya sangat tinggi," ujarnya.

Di kampung muslim Kepaon biasanya, malam takbiran akan dihadiri beberapa tokoh puri dari Puri Pemectuan Denpasar. Keluarga Puri akan berbaur dengan umat muslim saat malam takbiran. Malam takbiran akan dikawal penuh para pecalang dengan seragam lengkap.

Ia mengakui di beberapa titik di Bali malahan bukan hanya pecalang yang ikut berpartisipasi dalam upacara keagamaan selain Hindu, tetapi juga para pemuda Hindu seperti pemuda banjar, sekehe teruna-teruni Bali ikut memperlancar jalannya kegiatan upacara keagamaan di Bali.(X-11)