Festival Danau Sentani Dimulai

PEMBUKAAN Festival Danau Sentani IX berlangsung meriah di kawasan Khalkhote, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, kemarin. Salah satu suguhan yang paling menarik ialah tarian Isosolo, yang dibawakan warga dari 24 kampung di sekitar Danau Sentani.

"Tarian ini menggambarkan kebersamaan dari 24 kampung sebagai suatu bangsa. Ini sesuai dengan tujuan festival untuk mempersatukan keberagaman berbagai suku dan agama," kata Bupati Jayapura Mathius Awoitauw .

Festival Danau Sentani berlangsung kemarin hingga 23 Juni. Festival ini merupakan acara tahunan untuk me­ngenalkan keanekargaman budaya di Jayapura. Festival dimeriahkan dengan tari­an, tur wisata, pameran, dan lomba.

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata, Hari Oentoro, mengakui FDS merupakan ikon penting, tidak hanya untuk festival nasional, tetapi juga internasional. "Dengan menonjolkan seni dan budaya, FDS menunjukkan komitmennya untuk menghargai budaya dan kesenian di Bumi Cen-derawasih."

Ia yakin FDS bisa mengge­rakkan roda ekonomi dan pertumbuhan di sektor lain.

Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal sepakat FDS merupakan festival seni dan budaya yang mencerminkan wajah Papua.

Dia juga meminta pemerintah pusat menjadikan Papua sebagai prioritas pembangunan, terutama dalam segi wisata. "Masyarakat menjadi sumber pembangunan, ikut serta, dan menikmati pembangunan. Sukses Papua akan membawa kejayaan Indonesia."

Freeport Indonesia yang mendukung acara ini yakin FDS bisa melestarikan budaya Papua. "Sudah 9 tahun berturut-turut, Freeport berpartisipasi dalam FDS." (Nyu/N-2)