Banyumas Darurat Bencana, Ratusan Warga masih Terisolasi

PASCABANJIR yang terjadi di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), ada setidaknya 600 warga di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, yang terisolasi. Kampung setempat juga gelap gulita karena kincir air untuk pembangkit listrik hanyut terbawa banjir.

Kepala Desa Watuagung Sugito mengungkapkan pascabanjir ada tiga dusun yang terisolasi yaksi Karang Jambe, Kedung Eyang dan Plandi. Warga setempat harus jalan kaki menyusuri hutan sekitar 2 km untuk mencapai dusun terdekat. Dampaknya, bantuan ke dusun-dusun setempat terhambat. ''Apalagi kalau malam gelap gulita, lantaran kincir air yang biasa untuk pembangkit listrik hilang terbawa banjir,'' kata Sugito, Senin (20/6).

Ia mengungkapkan kalau warga masih bertahan dengan logistik seadanya. Warga juga mulai bersih-bersih rumah mereka yang diterjang banjir bandang. ''Sampai sekarang, tercatat ada 18 rumah yang mengalami kerusakan akibat peristiwa tersebut,'' ujarnya.

Sementara itu, warga di sejumlah desa di Kecamatan Tambak dan Sumpiuh yang dilanda banjir bandang juga mulai melakukan pembersihan rumah mereka. Warga mengaku kalau bantuan masih sangat sedikit. Banjir bandang di Kecamatan Tambak juga mengakibat satu orang tewas yakni Sumini, 52, warga Desa Watuagung.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein telah menetapkan darurat bencana untuk Kabupaten Banyumas setelah terjadinya banjir bandang di Sumpiuh dan Tambak. Pemkab setempat mengalokasikan dana tanggap darurat Rp4 miliar.

Dari Banjarnegara dilaporkan, setelah ditemukannya 6 korban tewas di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, akibat longsor. ''Saat sekarang tinggal pembersihan di lokasi longsor. Secara total jumlah korban tewas sebanyak 6 orang dan kerugian masih didata,'' kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio.

Menurut Catur, pihaknya tetap meminta kepada warga untuk waspada terhadap kemungkinan bencana susulan, mengingat hujan deras diperkirakan masih bakal terjadi. (X-11)