Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
NELAYAN di Pantai Selatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menolak bantuan kapal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena ukurannya dianggap terlalu besar.
"Ukurannya terlalu besar sehingga tidak cocok untuk operasional di perairan selatan Gunungkidul," kata Perwakilan Kelompok Nelayan Pantai Baron, Gunungkidul, Sumardi, Jumat (17/6).
"Kami menolak bantuan kapal di atas tiga gross ton. Kalau kapal di atas tiga gross ton kami tidak sanggup,"tambah Sumardi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunung Kidul Rujimanto membenarkan adanya penolakan pemberian bantuan kapal dari pemerintah pusat.
Dia menilai penolakan ini erat kaitannya dengan kualitas kapal yang diberikan. Berdasarkan penuturan dari nelayan, bahan pembuatan kapal dengan fiberglass membuat nelayan khawatir karena rentan terjadi kecelakaan.
"Perairan pantai selatan kurang mendukung jika harus menggunakan kapal terbuat dari fiber," katanya.
Sementara itu, Kepala DKP Gunung Kidul Agus Priyanto mengatakan keterangan nelayan akan menjadi bahan dalam kegiatan rakor dengan DKP DIY. Dinas tidak bisa berbuat banyak terkait penolakan tersebut.
"Kapal di atas tiga grosston itu artinya nelayan harus siap melaut lebih lama, dan berhari-hari," kata Agus Priyanto.
Menurut Agus penolakan berkaitan dengan kebiasaan nelayan yang hanya mengoperasikan kapal dengan ukuran di bawah lima gross ton, sehingga butuh proses pembelajaran dan pelatihan untuk mengoperasionalkan kapal bantuan tersebut.
"Sekarang ada bantuan kapal dari pemerintah pusat, namun nelayan menawar agar bantuan kapal berukuran tiga groston saja," katanya.
Agus mengatakan program bantuan kapal ukuran 10 gross ton dengan harapan agar bisa menyejahterakan kehidupan nelayan. Kapal besar memiliki daya jelajah yang lebih luas karena bisa menjangkau 25 mil. Jenis tangkapannya pun juga bervariasi, mulai dari tongkol, tuna, cakalang dan masih banyak ikan yang lain. "Namun, kami tidak bisa berbuat banyak, kalau memang ditolak," katanya. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved