10 Pasang Pemandu Disiagakan di Pasar Beringharjo

DINAS Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta menyiapkan 10 pasang guide atau pemandu untuk membantu pengunjung berbelanja untuk keperluan Lebaran pasar tradisional.

Para pemandu pasar berasal dari muda-mudi yang sudah dilatih, sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir karena pemandu paham betul seluk beluk pasar.

Selain itu, pasangan pemandu juga dibekali peta dan memiliki kecakapan berbahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa yang baik.

"Mereka bertugas membantu pengunjung pasar untuk menemukan apa yang dicarinya. Juga menjelaskan tentang kondisi pasar," ujar Kabid Pengembangan Pasar Dinlopas Kota Yogyakarta, Rudi Firdaus, Jumat (17/6).

Rudi menjelaskan, dari 31 pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarrta, peningkatan jumlah pengunjung secara signifikan hanya terjadi di enam pasar saja, yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Giwangan, Lempuyangan, Sentul, Kotagede, dan Pasar Kranggan. Meski begitu, pemandu pasar hanya akan standby di Pasar Beringharjo.

“Kami fokus di Pasar Beringharjo, karena kunjungan paling banyak ada di pasar itu. Kenaikannya mencapai 50- 75 persen dari hari biasa. Nanti pasangan pemandu pasar mulai bertugas pada 22 Juni mendatang sampai Lebaran,” jelasnya.

Kunjungan ke Pasar Beringhrjo pada hari biasa, lanjut dia, jumlahnya mencapai 60.890 orang per hari. Jumlah ini hampir 50 persen dari total kunjungan konsumen ke 31 pasar tradisional di Yogyakarta yang mencapai 140.326 orang per hari.

Dihubungi di tempat terpisah, Kepala Dinlopas Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, pada tahun ini libur Lebaran bersamaan dengan libur kenaikan kelas sehingga kunjungan konsumen ke Pasar Beringharjo diyakini meningkat tajam.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya sudah berkoordinaasi dengan petugas parkir. Ia menambahkan, tingginya kunjungan ke Pasar Beringharjo tidak hanya terjadi sebelum Lebaran saja setelah Lebaran kunjungan ke pasar ini juga masih tinggi.

Sebelum Lebaran biasanya yang banyak dicari dan laris dijual adalah produk konveksi seperti baju-baju muslim. Setelah Lebaran yang laris biasanya baju dan kain batik. (X-11)