Pengungsi Sri Lanka Bebas Pergi

SEBANYAK 44 imigran asal Sri Lanka yang terdampar di perairan Aceh, akhir pekan lalu, sampai kemarin masih berada di Pantai Lhoknga, Aceh Besar. Petugas imigrasi akan segera menggiring mereka keluar dari perairan Indonesia.

"Kami akan menarik kapal berbendera India yang mereka gunakan menuju tengah laut. Kami akan persilakan mereka melanjutkan perjalanan," kata Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh, Herry Sudiarto.

Sehari sebelumnya, kapal itu sudah diantar petugas imigrasi ke tengah laut. Namun, karena hujan deras dan ombak besar, para imigran mengarahkan kapal kembali ke perairan Aceh.

Jika kondisi cuaca membaik, petugas akan kembali mengantarkan mereka kembali ke tengah laut. "Mereka mengaku hanya ingin singgah di Aceh dan akan melanjutkan perjalanan ke Australia untuk meminta suaka," tambah Herry.

Kantor Imigrasi Banda Aceh akan tetap melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait. "Tidak ada batas waktu. Jika mereka ingin pergi, petugas akan mengantarkan," lanjutnya.

Kantor Imigrasi Banda Aceh mencatat ke-44 warga Sri Lanka itu berasal dari etnik Tamil. Mereka terdiri atas 20 pria, 16 perempuan, dan 8 anak-anak.

Mereka berniat meminta suaka ke Australia. Namun, saat berada di perairan Indonesia, mesin kapal rusak dan mereka ditolong nelayan Aceh. "Mesin sudah kami perbaiki, bahan bakar ditambah, persediaan makanan cukup, dan kondisi ke-44 pengungsi itu dalam keadaan sehat," tandas Herry. (FD/N-2)