Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STUNTING atau gagal tumbuh pada balita menjadi masalah kronis di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Pemerintah setempat kini menggalakkan kembali pangan alternatif nonberas berkandungan gizi tinggi, salah satunya sorgum.
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas mengungkap, saat ini pihaknya perlahan mengembangkan sorgum di atas 400 hektare tanah perkebunan yang tersebar semua kecamatan dataran rendah dan pesisir.
Baca juga: Antisipasi Pelecehan Seksual, Dishub DKI Kebut Penambahan Jumlah CCTV di Angkot
"Tahun ini kita kembangkan sekitar 400 hektare untuk sorgum, kedelai 1.000 hektare, jagung 50 ribu hektare. Ini sebagai pangan alternatif dan juga dalam kerangka penanganan stunting dan gizi buruk di Kabupaten Manggarai Timur yang posisi per hari ini adalah 11%," ujar Agas, Jumat (15/7/2022).
Agas menjelaskan di saat menepisnya ketersediaan pangan dan gizi akibat para petani gagal tanam atau panen karena perubahan iklim yang ekstrem, di situlah keunggulan sorgum yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim menjadi solusi.
"Selain memiliki kandungan nutrisi tinggi, sorgum ini lebih adaptif dengan berbagai jenis lahan dan perubahan iklim. Terbukti di tengah kondisi perubahan cuaca yang ekstrem, bulan Juli ini sorgum masih bertahan dan sudah bisa dipanen," terangnya.
Para petani pun menyambut baik program ini. Salah satunya diungkapkan oleh Katarina Lymsa. Baginya, sorgum merupakan makanan yang sudah akrab dan dikonsumsi sejak nenek moyang dahulu namun hampir punah karena tergeser oleh dominasi beras.
"Memang sorgum ini sudah ada dari dulu. Nenek moyang dulu ada (sorgum) tetapi sudah mulai punah karena maunya makan itu beras saja. Terus (beras itu) habis panen langsung jadi uang," tutur Katarina.
Ia mengakui sorgum memang membutuhkan proses pengolahan pascapanen yang cukup sulit, tidak seperti beras. Namun di balik itu, persiapan lahan dan perawatan sorgum sangat mudah dan tidak membutuhkan pupuk kimia, sehingga mampu menghemat biaya dibanding ketika mereka mengolah sawah.
Baca juga: Kapolda Jambi Kunjungi Rumah Keluarga Brigadir Yosua
Setelah panen, kata Katarina, tumbuhan yang bermanfaat untuk kesehatan ini ternyata hasil panennya lebih banyak ketimbang membudidayakan tanaman pangan jenis lainnya.
"Kalau sorgum memang prosesnya lama. Harus melalui berbagai proses sebelum menghasilkan uang. Tetapi kalau dari segi kesehatan, sorgum ini lebih." tandasnya. (Ren/A-3)
Pertamina berkolaborasi dengan Toyota untuk melakukan pengisian perdana dan test drive penggunaan Bioethanol yang bersumber dari batang tanaman Sorgum.
Loretha adalah sosok perempuan yang gigih membangun kesadaran masyarakat untuk menanam dan mengonsumsi sorgum
Anggota Komisi IV DPR RI Azikin Solthan meminta agar sorgum ini segera disebarluaskan pada daerah-daerah yang memang kondisinya ini cocok untuk sorgum
Sorgum bisa menjadi alternatif bahan pangan dengan segudang manfaat yang tak kalah jauh bahan pangan lainnya.
FESTIVAL benih leluhur, kegiatan pameran benih dan pangan sampai pelatihan kuliner bagi masyarakat, berikan manfaat bagi masyarakat Flores Timur.
Sorgum dapat dikembangkan sebagai salah satu solusi pengentasan kemiskinan ekstrem dan pengurangan prevalensi kekerdilan pada anak alias stunting di Nusa Tenggara Timur.
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Dalam gelaran ini juga dipamerkan hewan sumber daya genetik asli Jawa Barat yaitu Domba Garut, Sapi Pasundan, dan Ayam Sentul.
WAKIL Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.
Kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Cianjur selalu terpenuhi setiap tahun
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved