Kabupaten Siak Punya Unit Reaksi Cepat Perbaikan Jalan

KELUHAN yang datang bertubi tubi sering membuat kuping Irving Kahar memerah. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Siak, ini hampir saban hari mendapat protes dari masyarakat tentang kondisi jalan di 'Negeri Istana' tersebut banyak yang rusak.

"Saya sering disumpahi orang kala melihat jalan berlubang. Banyak yang kirim pesan singkat atau telpon. Saya harus berpikir, bagaimana ini merespon keluhan masyarakat. Satu-satunya cara ya jalannya harus diperbaiki," katanya, Jumat (10/6).

Ia pun membentuk Tim Unit Reaksi Cepat (URC) BMP Siak alias tim ronda jalan rusak. Tim ini siap setiap saat turun bila ada laporan jalan rusak atau berlubang.

Menariknya, kegiatan ini bisa berjalan karena sengaja tidak menunggu proses pelelangan yang memakan waktu itu. Satu-satunya kabupaten yang mempunyai terobosan seperti ini di seluruh wilayah Indonesia hanyalah Dinas BMP Kabupaten Siak. Sehingga kini, Dinas BMP layak menjadi sasaran studi banding daerah-daerah lain di Indonesia.

Dinas BMP Siak punya dua tim pelaksana ronda jalan rusak. Tim pertama bertugas pekerjaan pengaspalan jalan. Tim kedua melakukan pekerjaan pembeton dan penggalian lobang. Kedua tim bisa bekerja bersamaan. Terkadang pula bekerja terpisah. Tergantung jenis kerusakannya.

Khusus Ramadan dan menghadapi arus mudik dan balik tahun ini, tim ronda jalan rusak tetap rutin keliling. Rondanya terutama meliputi ruas yang bakal ramai dilalui pemudik. Seperti Jalan lintas Siak menuju Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai terutama ruas Bunga Raya hingga Sabah Auh.

Sementara itu, untuk jalan provinsi dan nasional seperti ruas Minas-Kandis dan Minas - Perawang sedang dalam tahap peningkatan kualitas. Namun menjelang puncak padat arus mudik dan balik akan dihentikan untuk kenyamanan Pemudik. Sehingga tidak ada sistem buka tutup.

Sedangkan jalan nasional arah pelabuhan penumpang Tanjung Buton saat ini telah ditangani dengan pembiayaan APBNdengan rekondisi penimbunan base. Diharapkan ini tidak ada kendala dan hambatan arus mudik melalui pelabuhan Buton menuju Provinsi Kepulauan Riau.

Top 99 Inovasi

Ronda jalan rusak ini sempat masuk dalam Top 99 Inovasi Pemerintah Daerah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Program yang sudah dijalankan sejak 2012 itu baru didaftarkan pada 2016 ini bisa terpilih dari 2.476 peserta inovasi dari Kementerian, lembaga, BUMN, pemerintah provinsi dan kabupaten se Indonesia.

"Karena niat awalnya kami jalankan program ini untuk menghilangkan syak wasangka masyarakat atas kondisi jalan yang rusak. Bukan untuk pencintraan. Kami tidak ingin masyarakat beranggapan pemerintah melakukan pembiaran," ujarnya.

Hingga kemudian Bupati Siak Syamsuar memintanya mendaftarkan kepada Kementerian PAN RB karena termasuk inovasi pemerintah dalam melayani masyarakat. Lantas, bagaimana dengan pertanggungjawaban keuangannya?

Bupati Siak Syamsuar mengatakan tidak ada masalah dengan pertanggungjawaban keuangannya. Program ini dikerjakan dengan sistem swakelola.

"Dengan pola ini, Alhamdulillah sampai saat ini belum pernah ada teguran dari BPK. Dan kami masih memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian empat tahun berturut-turut. Artinya apa yang kami kerjakan itu tidak salah," ungkapnya.

Menurutnya penanganan kerusakan jalan akan memakan biaya yang sangat besar jika tidak segera ditindaklanjuti. Dengan perbaikan yang cepat ini tingkat kerusakan jalan tidak bertambah.

Ronda jalan rusak ini juga efektif pula menekan angka kecelakaan lalu-lintas di jalan raya karena tak sampai sebulan, perbaikan jalan rusak bisa rampung.

"Inovasi ini pula yang mendukung kesuksesan pelaksanaan iven balap sepeda tour de Siak tiga tahun terakhir," sebutnya.

Untuk menyokong kinerja URC-BM, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dengan melaporkan kerusakan jalan melalui akses call dan sms center 082329837744.

"Dengan menggunakan alat berat road maintenace truck dan alat lainnya, pekerjaan beaching atau normalisasi jalan rusak lekas terselesaikan," tutupnya.(X-11)