Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEMASUKI musim tanam tembakau tahun ini, petani tembakau di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengalami kesulitan mendapatkan pupuk ZA bersubsidi. Sebagai gantinya mereka menggunakan pupuk ZA non subsidi yang harganya mahal dan pupuk urea yang kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau.
Tri Supono, salah seorang petani di Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung mengaku sudah mencari pupuk ZA bersubsidi di kios pupuk di daerahnya yang telah ditunjuk secara khusus untuk melayani pembelian pupuk dengan kartu tani. Namun pupuk ZA tersebut langka.
"Saat ini kesulitan pupuk jenis ZA, tidak ada terus stoknya yang subsidi. Adanya pupuk urea. Sekarang kalo beli pupuk di satu tempat yang sudah ditunjuk untuk pembelian dengan kartu tani karena pupuk bersubsidi tidak bisa didapat di sembarang kios," katanya, Rabu (25/5).
Tri Supono menanam 6.000 pohon tembakau pada lahannya seluas 0,5 hektare. Usia tanamannya sekarang sudah mencapai 50 hari, sehingga mestinya sudah saatnya memberi pupuk tambahan. Untuk 6.000 pohon itu ia butuh 400 kilogram pupuk ZA.
Pupuk ZA bersubsidi biasanya bisa didapat dengan harga Rp88 ribu per sak isi 50 kilogram. Karena pupuk subsidi langka, ia terpaksa merogoh kocek lebih banyak untuk membeli pupuk ZA non subsidi dengan harga Rp400 ribu per sak isi 50 kilogram. Selebihnya ia menggunakan pupuk urea sebagai campuran.
"Kabar yang saya dengar jenis pupuk ZA bersubsidi akan dihapus, jadi harus beli puupuk yang non subsidi harganya empat kali lipat dari yang subsidi. Pupuk non subsidi juga sudah tersedia di kios-kios pertanian, kemasannya beda dari yang bersubsidi," katanya.
Ia menjelaskan, kandungan nitrogen pada pupuk urea lebih tinggi. Karenanya, jika curah masih tinggi seperti sekarang ini malah bisa menyebabkan tanaman tembakaunya mati jika memakai pupuk urea. Sedangkan pupuk ZA lebih ramah untuk tanaman tembakau. "Kalau salah pemupukan dalam masa perawatan bisa berisiko besar terhadap tanaman," katanya.
Di daerah lereng gunung kini sudah 90% lahan petani yang ditanami tembakau. Musim tanam tembakau memang biasanya dimulai dari lahan yang paling atas terlebih dahulu. Terutama lahan dekat hutan karena suhunya lebih dingin, sehingga umur tanaman akan lebih lama pertumbuhannya. Hal ini berbeda dari kondisi lahan sawah di daerah bawah.
"Selain pupuk, kendala tanam sekarang ada hama penggerek batang dan siput karena cuaca masih basah, sehingga hama-hama masih banyak yang menyerang tanaman," katanya. (TS/OL-10)
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Penyaluran pupuk bersubsidi akan tetap dilakukan meski kontrak pertama senilai Rp26,7 triliun akan habis pada Juli 2024.
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi,
KAPAL Motor (KM) Lintas Armada Nusantara (LAN) yang terbalik di Alur Pelabuhan Sungai Pangkalbalam Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. Minggu lalu, ternyata bermuatan ribuan ton pupuk.
KEPUTUSAN pemerintah melanjutkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar US$6 per million british thermal unit (mmbtu) dapat terus menggerus penerimaan negara.
Endapan silika dan unsur-unsur penyertanya bermanfaat bagi tanaman karena meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan terhadap serangan hama.
Larangan penjualan rokok eceran atau pun pelarangan penjualan dalam jarak 200 meter dari institusi pendidikan akan hantam rantai pendapatan di sektor tembakau.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
Selama pemerintah terus mengakomodasi kepentingan industri dalam regulasi zat adiktif, maka sampai kapanpun upaya perlindungan kesehatan anak tidak akan pernah tercapai.
INFLASI umum terus melambat menjadi 2,51% secara year on year (yoy) pada Juni 2024. Ini turun dari 2,84% (yoy) pada Mei 2024.
Aparsi ketar-ketir akan kehilangan omzet triliunan rupiah dari aturan larangan penjualan produk tembakau atau rokok dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved