Puluhan Rumah Tersapu Ombak

PULUHAN rumah di pantai pesisir Lumajang, Jawa Timur (Jatim), disapu gelombang tinggi.

Selain merusak rumah, itu merendam persawahan milik warga di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

"Peristiwa ini disebabkan gelombang pasang dengan ketinggian di atas 3 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Sudharmawan, kemarin.

Menurutnya, gelombang tinggi yang menerjang permukiman menyebabkan satu rumah roboh dan belasan rumah lainnya tertimbun pasir setinggi satu meter.

"Total permukiman yang terdampak gelombang pasang sebanyak 14 rumah di Dusul Selol Orkesan RT 59 RW 19, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian," tambah Sudharmawan.

BPBD Jatim mengimbau warga agar tidak kembali ke rumah sementara karena dikhawatirkan masih ada potensi gelombang pasang susulan.

Gelombang tinggi juga terjadi di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap mengeluarkan peringatan adanya gelombang tinggi di pantai maksimal 3,5 meter dan di samudra hingga 4 meter.

Apalagi pada Minggu (5/6) telah terjadi angin kencang yang merusak warung-warung di Pantai Cemara Sewu, Jetis, Cilacap.

Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya di Desa Kalibuntu dan Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan, terendam banjir rob setinggi hampir 1 meter.

Banjir rob diakibatkan tanggul pembatas jebol saat air laut pasang sejak Minggu (5/6).

Pada bagian lain, gempa susulan kembali mengguncang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Gempa susulan terjadi dua kali itu memiliki intensitas lebih kecil.

Laporan dari BMKG Padang Panjang menyebutkan gempa pertama terjadi 5 Juni pukul 22.20 WIB dengan kekuatan 3,1 skala Richter, berada di 79 km barat laut Pesisir Selatan dengan kedalaman 10 km.

Pada 6 Juni pukul 01.17, terjadi gempa susulan dengan kekuatan 3,4 SR berada di 77 km barat laut Pesisir Selatan dengan kedalaman 10 km. (FL/LD/AB/YH/YK/N-3)