Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Harga Daging Sapi di Pasar Tradisional Merangkak Naik

Kristiadi
28/2/2022 19:32
Harga Daging Sapi di Pasar Tradisional Merangkak Naik
(MI/Kristiadi)

HARGA daging sapi potong di pasar tradisional berada di Kota Tasikmalaya, merangkak naik sejak beberapa bulan terakhir. Semula sebesar Rp120 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram. 

Kenaikan tersebut, membuat para pedagang di pasar Cikurubuk menurun mencapai 30% hingga 50% karena pelanggan maupun pembeli mengeluhkan kenaikan tersebut.

Seorang pedagang daging sapi di pasar induk Cikurubuk, Jepri, 40, mengatakan, kenaikan daging sapi potong memang terjadi sejak satu bulan yang lalu karena harga sapi impor sudah berada di angka Rp105 ribu hingga pedagang kecil menjual seharga Rp115 ribu-Rp120 ribu per kilogram. Namun, tingginya harga tersebut sebagian beralih ke sapi lokal tetapi harganya tetap tinggi dan sekarang ini sudah di angka Rp130 ribu per kg.

"Dulu Pak Presiden Joko Widodo menjanjikan untuk harga daging sapi turun ke angka Rp80 ribu tetapi nyatanya dijual kepada pedagang di pasar tradisional harganya antara Rp90 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram. Kenaikan harga daging sekarang sudah sebesar Rp10 ribu per kg dan membuat penjualannya sudah mengalami penurunan 30%-50 persen," katanya, Senin (28/2/2022).

Ia mengatakan, kenaikan harga daging sapi di setiap pedagang membuat banyak pelanggan mengeluh terutama penjual bakso, sate dan warung nasi padang. Akibat kenaikan ini, mereka pun menurunkan jumlah pembelian mereka. Biasanya membeli 25 kg, turun menjadi 15 kg dan 10 kg menjadi 5 kg. Dengan kenaikan harga sebesar Rp130 ribu ini, para pedagang terpaksa harus menyembelih satu ekor sapi saja. Padahal sebelumnya, 2-3 ekor.

"Para pedagang tidak bisa berbuat banyak dan sekarang ini harus mengurangi penyembelihan setiap harinya hanya satu ekor sapi lokal hidup dan rata-rata mendapatkan 300 kuintal tetapi tergantung timbangan. Kenaikan daging sapi, yang terjadi sekarang ini bisa juga memasuki bulan ramadan 1443 Hijriah hingga kebutuhan bahan pokok lainnya ikut naik," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris kios daging Haji Tina di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Ajeng, mengatakan, harga daging memang sekarang mengalami kenaikan Rp130 ribu per k. Ini terjadi sejak awal Februari yang semula Rp120 ribu per kg. Namun, stok daging kepada para pedagang masih tetap normal dan tidak ada kendala. Namun, kenaikan harga daging membuat penjulan pedagang menurun.

"Memang untuk sapi impor maupun lokal saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp10 ribu per kilogram dan membuat banyaknya pelanggan mengeluhkan dengan kenaikan tersebut. Akan tetapi, sejauh ini mereka yang biasanya bisa membeli 25 kilogram menjadi 15 kilogram tapi dengan kondisi tersebut menanggih janji pak Joko Widodo dulu akan menurunkan harga ke angka Rp80 ribu tapi kenyataan sekarang ini tetap mahal," paparnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya