Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA daging sapi potong di pasar tradisional berada di Kota Tasikmalaya, merangkak naik sejak beberapa bulan terakhir. Semula sebesar Rp120 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram.
Kenaikan tersebut, membuat para pedagang di pasar Cikurubuk menurun mencapai 30% hingga 50% karena pelanggan maupun pembeli mengeluhkan kenaikan tersebut.
Seorang pedagang daging sapi di pasar induk Cikurubuk, Jepri, 40, mengatakan, kenaikan daging sapi potong memang terjadi sejak satu bulan yang lalu karena harga sapi impor sudah berada di angka Rp105 ribu hingga pedagang kecil menjual seharga Rp115 ribu-Rp120 ribu per kilogram. Namun, tingginya harga tersebut sebagian beralih ke sapi lokal tetapi harganya tetap tinggi dan sekarang ini sudah di angka Rp130 ribu per kg.
"Dulu Pak Presiden Joko Widodo menjanjikan untuk harga daging sapi turun ke angka Rp80 ribu tetapi nyatanya dijual kepada pedagang di pasar tradisional harganya antara Rp90 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram. Kenaikan harga daging sekarang sudah sebesar Rp10 ribu per kg dan membuat penjualannya sudah mengalami penurunan 30%-50 persen," katanya, Senin (28/2/2022).
Ia mengatakan, kenaikan harga daging sapi di setiap pedagang membuat banyak pelanggan mengeluh terutama penjual bakso, sate dan warung nasi padang. Akibat kenaikan ini, mereka pun menurunkan jumlah pembelian mereka. Biasanya membeli 25 kg, turun menjadi 15 kg dan 10 kg menjadi 5 kg. Dengan kenaikan harga sebesar Rp130 ribu ini, para pedagang terpaksa harus menyembelih satu ekor sapi saja. Padahal sebelumnya, 2-3 ekor.
"Para pedagang tidak bisa berbuat banyak dan sekarang ini harus mengurangi penyembelihan setiap harinya hanya satu ekor sapi lokal hidup dan rata-rata mendapatkan 300 kuintal tetapi tergantung timbangan. Kenaikan daging sapi, yang terjadi sekarang ini bisa juga memasuki bulan ramadan 1443 Hijriah hingga kebutuhan bahan pokok lainnya ikut naik," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris kios daging Haji Tina di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Ajeng, mengatakan, harga daging memang sekarang mengalami kenaikan Rp130 ribu per k. Ini terjadi sejak awal Februari yang semula Rp120 ribu per kg. Namun, stok daging kepada para pedagang masih tetap normal dan tidak ada kendala. Namun, kenaikan harga daging membuat penjulan pedagang menurun.
"Memang untuk sapi impor maupun lokal saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp10 ribu per kilogram dan membuat banyaknya pelanggan mengeluhkan dengan kenaikan tersebut. Akan tetapi, sejauh ini mereka yang biasanya bisa membeli 25 kilogram menjadi 15 kilogram tapi dengan kondisi tersebut menanggih janji pak Joko Widodo dulu akan menurunkan harga ke angka Rp80 ribu tapi kenyataan sekarang ini tetap mahal," paparnya. (AD/OL-10)
Nah, berikut alasan daging babi lebih murah daripada daging sapi.
Harga daging sapi masih kisaran Rp115 ribu dan daging ayam yang bertahan pada harga Rp34 ribu per kg.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menyoroti rencana pemerintah yang terus memberlakukan kebijakan impor guna mencukupi kebutuhan daging dalam negeri. Menurutnya, penghitungan neraca daging
Menurut angka resmi, tingkat inflasi Turki melonjak hingga 67% pada Februari. Lonjakan tersebut terutama terjadi pada produk makanan.
Ketua Umum JAPPDI Asnawi mengungkapkan, ada beberapa faktor terkait dengan kendala pasokan sapi impor masuk ke Indonesia.
Isu penyakit antraks yang beredar di tengah masyarakat ternyata mempengaruhi harga daging sapi di Palu, Sulawesi Tengah.
Antisipasi penyebaran antraks, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, tidak mengizinkan masuknya hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba dari wilayah Gunung Kidul DIY.
Empat komoditas dominan yang mempengaruhi kenaikan NTP di bulan Juni diantaranya adalah komoditas kopi, sapi potong, kakao atau cokelat serta komoditas cabai rawit.
Mentan mengatakan, sektor pertanian adalah sektor strategis yang menjanjikan keuntungan besar.
Selama ini sektor peternakan adalah sektor yang paling menjanjikan mengingat semua bagian hewan mulai dari kepala sampai kotoran mampu menghasilkan nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Stok sapi potong yang saat ini tersedia di satu perusahaan Bekasi mencapai 3.563 ekor dari total kandang yang mencapai 1.025 ekor serta sebanyak 2.538 berada di kandang Sukabumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved