Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ledakan di Grobogan Diduga Berasal dari Bahan Peledak Petasan dan Belerang

Akhmad Safuan
28/1/2022 19:40
Ledakan di Grobogan Diduga Berasal dari Bahan Peledak Petasan dan Belerang
(foto ilustrasi) Polisi menyita belerang dari seorang pembuat petasan( ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)


SEBUAH ledakan hebat terjadi di sebuah rumah di kawasan pondok pesantren Darul Masyruh, Desa Pesantren, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Seorang santri Azka Musyafiihaka, 18, mengalami luka dan harus dilarikan ke RSUD Purwodadi.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (28/1) lantai dua sebuah rumah di di pondok pesantren itui rusak berat, setelah ledakan besar. Kaca dan genting rumah tersebut hancur berantakan.

Setelah ledakan, warga yang memeriksa ke lokasi menemukan Azka tergeletak di lantai dengan luka cukup serius akibat ledakan. Saat itu, baru belerang juga sangat menyengat di rumah milik Anis Kurnia itu.

Kepala Polres Grobogan Ajun Komisaris Besar (AKB) Benny Setyowadi
mengatakan sampai saat ini petugas masih melakukan penyelidikan. Namun, dugaan kuat ledakan berasal dari beberapa jenis bahan mudah
meledak yang disimpan di lantai dua rumah Anis Kurnia.

"Dugaan itu diperkuat dengan olah TKP anggota yang menemukan barang bukti belerang," ujarnya.

Saat kejadian, lanjut Kapolres, korban naik ke lantai dua dengan membawa satu kaleng bubuk belerang. Ia hendak menyimpan belerang itu dengan tujuan mengusir kelelawar. Saat itulah ledakan terjadi.

Camat Klambu M Arif Effendi kepada Media Indonesia  mengatakan hingga saat ini belum diketahui sebab utama ledakan tersebut.

"Tim Inafis Polres Grobogan masih berada di lokasi untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan. Kalau dilihat kerusakan dan suara ledakan tidak sebesar seperti peledak tambang yang sering kami dengar di wilayah ini," ujarnya.

Warga di daerah Klambu, terutama di Desa Terkesi dan Jenengan, ujar Arif Effendi, pada umumnya merupakan penambang tradisional di Pegunungan Kendeng Utara. Dalam penambangan tersebut acapkali menggunakan bahan peledak untuk merontokkan bukit atau tebing yang hendak diambil bebatuannya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya