Pasien Isolasi di Bantul Bertambah Jadi 28 Orang

PASIEN COVID-19 aktif atau yang masih menjalani isolasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah hingga Senin (24/1), menjadi 28 orang, setelah ada penambahan lima kasus baru terkonfirmasi dalam sehari terakhir.

Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan tertulis Pemkab Bantul di Bantul, Senin, menyebutkan data tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Banguntapan tiga orang, Pundong dan Imogiri, masing-masing satu orang.

Dalam periode yang sama tidak terdapat tambahan kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh di Bantul. Begitu juga untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia tercatat nol orang atau tidak ada laporan kasus baru.

Dengan perkembangan kasus itu, maka kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif sejak awal pandemi hingga Senin menjadi 57.450 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 55.853 orang, sedangkan kasus meninggal tercatat 1.569 orang.

Jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun perawatan di rumah sakit untuk proses penyembuhan di Bantul menjadi 28 orang.

Kasus aktif COVID-19 tersebut berdasarkan domisili tersebar di delapan di antara 17 kecamatan di Bantul, yaitu Banguntapan 14 orang, Imogiri lima orang, Sewon empat orang, kemudian Sedayu, Kasihan, Bantul, Jetis, dan Pundong, masing-masing satu orang.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan dalam rangka meningkatkan kekebalan komunal, Pemkab Bantul sudah meluncurkan vaksinasi COVID-19 penguat atau dosis tiga bagi lansia dan pelayan publik, serta akan terus dilakukan percepatan vaksinasi.

"Disamping itu kita juga melakukan 'surveilans titer' antibodi bagi masyarakat yang sudah vaksin dosis dosis, mudah-mudahan ini semuanya akan semakin memberikan informasi yang akurat bagaimana penanganan pandemi hari ini dan masa depan," katanya.

Ia mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. (OL-8)