Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARGA kebutuhan pokok (sembako) di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah relatif stabil dan cenderung menurun, sementara minyak goreng tetap bertahan tinggi di pasar tradisional.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (24/1), di berbagai pasar tradisional di pantura Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Demak, Kudus, Kendal dan Pekalongan berbagai harga sembako relatif stabil memasuki pekan ini, bahkan harga kebutuhan pokok seperti beras, telur ayam ras, daging ayam hingga sayuran cenderung menurun. Namun, khusus harga minyak goreng masih bertahan tinggi yakni para pedagang tetap mempertahankan harga di atas Rp18.000 per liter lebih tinggi dari ketetapan satu harga Rp14.000 per liter. Hal ini karena para pedagang masih memiliki stok dari pembelian minyak goreng dengan harga yang masih tinggi.
Lalu, untuk harga telur ayam ras saat Nataru mencapai Rp33.000 per kilogram terus mengalami penurunan hingga Rp21.300 per kilogram, cabe rawit merah sebelumnya Rp80.000 per kilogram turun menjadi Rp32.000 per kilogram. Sayuran seperti sawit, kol, bayam maupun lainnya berkisar Rp4.000-6.000 per kilogram. Harga sembako cukup stabil juga terjadi pada beras kualitas sedang berkisar Rp10.000-11.500 per kilogram. Pun bawang merah Rp30.000 per kilogram yang sempat anjlok Rp8.000 per kilogram hingga mendorong pemerintah daerah seperti Demak, Grobogan dan Kudus melakukan aksi borong untuk menyelamatkan harga di tingkat petani.
Baca juga: Gerai Pangan Perumda Pasar Jaya Sediakan Minyak Goreng Rp14 Ribu per Liter
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan segera menggelar operasi pasar minyak goreng lagi di pasar tradisional jika harga tetap tidak turun.
"Tingginya harga minyak goreng terlalu lama, setelah sebelumnya digelontorkan 70.000 liter minyak goreng tapi belum mampu menurunkan harga, maka pemerintah mengambil kebijakan subsidi, jika belum juga turun saya perintahkan operasi pasar lagi,” ujar Ganjar.(OL-5)
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Kenaikan tersebut banyak dikeluhkan pembeli dan pedagang karena harga minyak curah di pasaran sudah mencapai Rp17 ribu per kilogram dan minyakkita Rp16.500 per liter.
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan penaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita dari semula Rp14.000 per liter Rp15.700 per liter sudah berlaku.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Upaya pemerintah menetapkan HET, yang tujuannya baik, malah berbalik dan merusak ekuilibrium pasar
BADAN Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) meminta kementerian atau lembaga terkait untuk menjaga harga stabilitas bahan pokok atau sembako menjelang bulan Ramadan.
ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti masalah kelangkaan minyak goreng di pasaran usai kebijakan penetapan harga eceran tertinggi (HET) diberlakukan.
Ketidakadilan berawal dari adanya kebijakan atas minyak goreng yang hanya untuk dijual di ritel modern, sementara di pasar rakyat tidak jelas kebijakannya.
Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga, meminta pemerintah dapat mengawasi dengan ketat program minyak goreng bersubsidi yang akan dilaksanakan dalam enam bulan ke depan.
Untuk pendistribusian minyak goreng dilakukan melalui skema B2B atau Business to Business ke produsen dan pelaku usaha lokal di sejumlah titik lokasi di wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved