Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) meminta kementerian atau lembaga terkait untuk menjaga harga stabilitas bahan pokok atau sembako menjelang bulan Ramadan.
Meskipun kenaikan harga pokok setiap menjelang Ramadan ini sulit terelakan, BPKN RI berharap agar kenaikan tersebut masih ada dalam batas wajar. Hal yang dikhawatirkan selama ini ialah kenaikan yang akan melebihi kewajaran yang nantinya sudah pasti diperlukan langkah-langkah antisipasi.
Baca juga: IHSG Senin Pagi Dibuka Menguat 26,6 poin
"Salah satu langkah yang bisa ditempuh dalam hal ini adalah untuk tetap menjaga komoditas bahan pokok yang ada. Kementerian terkait juga harus melakukan langkah antisipasi untuk menghadapai lonjakan harga yang biasanya terjadi saat bulan Ramadan," ungkap Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN-RI Firman Turmantara dilansir dari keterangan resmi, Senin (14/3/2022).
Dalam mengantisipasi naiknya harga bahan pokok ini diharapkan adanya sinergi antar K/L terkait agar dapat mengatasi kelangkaan bahan pokok yang terjadi di pasar. Banyak hal yang diharapkan dalam sinergitas ini baik dalam rangka penyiapan, ketersediaan, pengendalian harga, dan siap dalam melakukan intervensi jikalau memang terjadi kenaikan harga yang mendadak dan tidak sewajarnya.
"Tidak kalah penting adalah pemantauan atau pengawasan di lapangan, serta bila perlu ada penegakan hukum terutama bagi pedagang yang melakukan tindak pidana ekonomi seperti penimbunan, pengoplosan atau memasukan produk produk palsu atau illegal pada produk asli atau legal," ujar Firman.
Melansir dari situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional milik Bank Indonesia (BI), terlihat sejumlah bahan pokok yang memang mulai merangkak naik. Adapun sejumlah bahan pangan pokok yang tercatat mulai mengalami kenaikan menjelang Ramadan seperti cabai rawit, minyak goreng, hingga gula pasir. Sejauh ini yang mengalami penurunan barang pangan hanya terjadi pada komoditas daging sapi.
Daftar sembako yang mengalami kenaikan sejauh ini di antaranya cabai merah keriting naik 4,36% atau sebesar Rp2.250 menjadi Rp53.850 per kilogram (kg), cabai rawit hijau naik 2,19% atau Rp1.050 menjadi Rp49 ribu per kg, cabai rawit merah naik 4,91% atau Rp3.450 menjadi Rp73.700 per kg, minyak goreng curah naik 1,18% atau Rp200 menjadi Rp17.100 per kg.
Sementara itu, minyak goreng kemasan bermerek 1 naik 4,12% atau Rp800 menjadi Rp20.200 rupiah per kg, minyak goreng kemasan bermerek 2 naik 2,7% atau Rp500 menjadi Rp19 ribu per kg, dan gula pasir kualitas premium naik 0,65% atau Rp100 menjadi Rp15.550 per kg.
Baca juga: PAG bergerak cepat Selesaikan Kendala Operasional Power Loss di Kilang Arun
Sementara itu, daftar harga bahan pokok yang mengalami penurunan sejauh ini adalah daging sapi kualitas 1 yang mengalami penuruan sebanyak 0,08%. Sedangkan untuk harga bahan pokok yang tidak berubah adalah beras super 1, beras kualitas super 2, dan gula pasir lokal.
"Besar harapan bila Kementerian terkait bisa saling berkoordinasi untuk memodernisasi, mereviliasi sistem manajemen ketersediaan bahan pangan pokok nasional sehingga dapat mendorong kedaulatan pangan," pungkas Firman. (Des/A-3)
Kurang dari sepeken menjelang peringatan Tahun Baru Islam, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan pasokan pangan di sejumlah titik pasar tradisional dan ritel modern.
PERUSAHAAN Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng), mengimpor 9.800 ton beras dari Vietnam dan Myanmar.
Satgas Pangan Polri menyarankan agar pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tingkatkan pasar murah dalam menjaga stabilisasi harga jelang Idul Fitri.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memastikan ketersediaan beras dalam negeri aman, dengan adanya masa panen raya padi yang berlangsung dari Maret hingga April 2024.
Kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat Sudan yang terdampak konflik adalah bantuan kesehatan.
DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov mengingatkan stok pangan harus diikuti keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Pemerintah melalui Bapanas membangun kios pangan di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya sinergis dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Harga pangan yang relatif stabil di level tinggi telah mengikis daya beli masyarakat. Kondisi itu akan semakin buruk jika ke depan ada kenaikan biaya lain.
Komoditas seperti jagung yang memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan siklus panen di sejumlah daerah penghasil beras memberi harapan untuk menstabilkan harga di pasaran yang saat ini fluktuatif.
Jaminan ketersediaan stok kebutuhan pokok mesti disertai dengan stabilitas harga untuk meredam kekhawatiran masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved