Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menyatakan serapan APBD 2021
hingga saat ini masih tergolong baik. Capaian itu berada di atas rata-rata nasional tingkat provinsi sebesar 65%.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jawa Barat Nanin Hayani Adam menyatakan hal itu di Bandung, Jumat (26/11).
Dia menjelaskan, hingga 19 November, serapan APBD Provinsi Jawa Barat
2021 secara keseluruhan mencapai 76,11% atau Rp39,3 triliun.
"Kami di atas rata-rata nasional, karena provinsi lain rata-rata 65%,"
ujarnya.
Dari capaian tersebut, dia mengakui paling tinggi adalah
serapan belanja wajib. Meski tidak merinci, menurutnya APBD yang paling besar terserap itu untuk biaya mengikat seperti biaya operasional sekolah (BOS), gaji pegawai, pembayaran listrik dan telepon kantor, hingga iuran BPJS untuk masyarakat penerima manfaat.
Disinggung serapan untuk belanja modal, dia mengakui masih rendah.
Rendahnya serapan itu karena pihak ketiga yang mengerjakan seperti konstruksi tidak meminta pembayaran di awal.
"Jadi bukan tidak ada proyek-proyek yang dikerjakan, karena biasanya untuk konstruksi, minta dibayarnya di akhir tahun," ujarnya.
Sementara itu, untuk anggaran terkait penanganan covid-19, menurut dia
serapannya baru mencapai 37,5% atau Rp242,9 miliar. Dia menilai ini
terjadi karena menurunnya angka penyebaran virus korona di Jawa Barat.
"Kalau covidnya meningkat, pasti serapannya meningkat," ujarnya.
Untuk penanganan covid-19, menurutnya, anggaran yang paling besar terserap adalah untuk insentif tenaga kesehatan yang mencapai 87,14% atau Rp35 miliar.
"Lalu untuk dukungan program vaksinasi sebesar 15,59%, penanganan dampak ekonomi 38,11%. Ada juga untuk program bantuan sosial yang sudah
tersalurkan 41,39%," ujarnya.
Pada sisi lain, dia mengakui penerimaan pendapatan hingga semester II
2021 ini berkurang signifkan. Menurutnya Provinsi Jawa Barat kehilangan
potensi pendapatan hingga Rp5,6 triliun. "Target pendapatan tidak akan
tercapai," paparnya. (N-2)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
SERAPAN anggaran akhir tahun 2023 yang mencapai 100,2% dari alokasi Perpres 75/2023 dinilai tidak menjamin mampu meningkatkan kualitas anggaran. Indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi
PEMERINTAH membantah menahan aktivitas belanja untuk mendapatkan angka defisit anggaran yang kecil. Pasalnya realisasi belanja negara justru melampaui alokasi dana APBN
KINERJA anggaran yang disebut positif karena defisit rendah justru dinilai sebagai wujud rendahnya kualitas belanja negara. Itu turut menandakan perencanaan penggunaan belum baik
JURU Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, menyoroti rendahnya serapan anggaran di Kota Solo Jawa Tengah hingga periode Desember 2023.
"Ini berarti tinggal 2 minggu agar betul-betul diikuti karena target saya realisasi minimal 95 persen. Jadi tolong harian ditanyakan ke dirjen ditanyakan ke deputi agar target itu tidak meleset
"Jangan ada nafsu berlebihan untuk mengeluarkan anggaran karena sebetulnya kalau enggak habis masih bisa dipakai. Apalagi kalau diselewengkan untuk agenda politik, janganlah."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved