Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANJIR dan tanah longsor kembali terjadi di sejumlah wilayah di Kota Sukabumi, Jawa Barat, bersamaan tingginya curah hujan sejak Minggu (7/11) siang. Laporan data sementara yang diterima BPBD setempat, bencana terjadi di 11 titik.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, mengatakan banjir terjadi di 8 titik, tanah longsor di 2 titik, dan rumah ambruk di 1 titik. BPBD sudah menurunkan tim ke lapangan.
"Ini laporan masih bersifat sementara. Hingga pukul 15.24 WIB, laporan yang kami terima, banjir dan tanah longsor terjadi di 10 lokasi," terang Imran, Minggu (7/11).
Lokasi banjir berada di Pesantren Assirojul Munir di Kampung Baru Skip RT 04/09 Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunungpuyuh. Kemudian di RW 07 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong, Jalan Taman Bahagia, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Bhayangkara, dan Jalan Gotongroyong. Sedangkan tanah longsor terjadi di Gang Kobra RT 01/13 Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole. Sementara titik longsor satu lagi terjadi pada Sabtu (6/11) petang. Sedangkan rumah roboh berada di Gang Titiran Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunungpuyuh.
"Data sementara, yang terdampak banjir ada 7 rumah di Jalan Bhayangkara RT 05/09 Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole. Banjir akibat debit air tinggi sehingga air di aliran sungai meluap," ujar Imran.
Ia mengatakan saat ini personelnya siaga di semua lokasi. Mereka melakukan penanganan sekaligus asesmen. "Kami terus pantau perkembangan di lapangan. Data terbaru akan kami informasikan lagi," jelasnya.
Di tengah cuaca ekstrem sekarang, Imran terus mengingatkan masyarakat agar waspada dengan potensi banjir dan tanah longsor. Beberapa hari lalu, sejumlah lokasi di Kota Sukabumi, juga diterjang banjir dan tanah longsor.
"Di wilayah perkotaan, penyebab banjir genangan dari luapan drainase. Ada juga akibat luapan sungai karena debit air saat hujan deras sangat tinggi. Waspada juga yang tinggal di daerah rawan longsor," pungkas Imran. (OL-15)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Ayep-Bobby juga keliling Kota Sukabumi di 90 titik dan berusaha menghadirkan solusi untuk berbagai masalah yang ada.
Surat pengajuan cuti sudah diterima dari sekda. Saat ini surat tersebut telah disampaikan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Akreditasi menunjukkan institusi itu memenuhi standar pendidikan yang tinggi. Minimal akreditasi yang baik suatu universitas adalah B atau lebih tinggi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved