Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NASIB para petani tembakau kian tertekan karena berbagai masalah yang dihadapi, mulai dari rencana dinaikkannya cukai hasil tembakau hingga
dampak musim kemarau basah yang membuat kualitas tembakau turun.
Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Soeseno menyatakan, tekanan terhadap Industri Hasil Tembakau dan Petani Tembakau semakin tidak ringan. "Kita didera kebijakan-kebijakan yang tidak menguntungkan petani tembakau," kata dia dalam Munas IV APTI di Sleman, DIY, Rabu (29/9).
Ia mencontohkan, rencana penaikan cukai hasil tembakau (IHT). Seolah-olah cukai dibebankan kepada konsumen dan menjadi masalah bagi industri.
Padahal, IHT memiliki rantai yang panjang, dari petani, buruh, perusahaan, hingga pengasong. "Pada akhirnya, naiknya cukai imbasnya sangat dirasakan petani," kata dia.
Soeseno menjabarkan, naiknya cukai hasil tembakau membuat harga rokok naik, prevelensi merokok turun, serapan tembakau turun, banyak tembakau yang tidak terserap, hingga harga tembakau turun.
Ia menyebut, akibat naiknya cukai hasil tembakau, peredaran rokok turun sekitar 10 persen dari 304 miliar batang setahun, turun sekitar 30 miliar
batang setahun. Jika sebatang diandaikan 1 gram, sekitar 30 ribu ton tembakau tidak terserap akibat naiknya cukai hasil tembakau.
"Kalau terus-menerus seperti ini (cukai hasil tembakau naik), pertanian tembakau terus ditekan," kata dia. Terlebih, pada 2022, cukai hasil tembakau rencananya dinaikkan menjadi 203 triliun atau sekitar 12,5 persen.
Selain kebijakan penaikan cukai hasil tembakau, petani tembakau pada tahun ini juga tertekan karena musim kemarau basah, mengakibatkan kualitas tembakau turun dan harga tembakau turun.
Ketua DPD APTI DIY, Djuwari menyatakan, harga tembakau saat ini jatuh sekitar 30 persen. Ia menyebut, tembakau perkilogram level A hanya Rp19 ribu, level B Rp25 ribu, dan level C Rp47 ribu.
"Kerugian petani sangat banyak karena normalnya, harga tembakau mencapai Rp70 ribu perkilogram," kata dia. Para petani tetap menanam tembakau karena mereka memiliki kenangan manis, pernah merasakan harga tembakau menyentuh Rp250 ribu perkilogram.
Ketua DPC APTI Temanggung, Siyamin juga menyatakan hal senada. Ia merinci, biaya yang dikeluarkan untuk menanam tembakau mencapai Rp40 juta perhektar.
Padahal, hasil tembakau dari sehektar lahan tidak sampai satu ton. "Dengan harga tembakau Rp45 ribu perkilogram. jelas petani rugi," terang dia.
Sekjen APTI, Muhdi menyampaikan, pihaknya terus menyerukan kepada pemerntah untuk tidak jadi menaikkan cukai hasil tembakau agar petani semakin tertekan. "Kami juga mendorong agar road map IHT ini juga dapat berpihak kepada petani tembakau," tutup dia. (OL-13)
Baca Juga: Tetap Berdaya di Tengah Keterbatasan
Larangan penjualan rokok eceran atau pun pelarangan penjualan dalam jarak 200 meter dari institusi pendidikan akan hantam rantai pendapatan di sektor tembakau.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
Selama pemerintah terus mengakomodasi kepentingan industri dalam regulasi zat adiktif, maka sampai kapanpun upaya perlindungan kesehatan anak tidak akan pernah tercapai.
INFLASI umum terus melambat menjadi 2,51% secara year on year (yoy) pada Juni 2024. Ini turun dari 2,84% (yoy) pada Mei 2024.
Aparsi ketar-ketir akan kehilangan omzet triliunan rupiah dari aturan larangan penjualan produk tembakau atau rokok dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved