Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Varian Delta Masuk Sulsel, Kasus Baru Diprediksi Capai Angka 1.000

Lina Herlina
17/7/2021 09:05
Varian Delta Masuk Sulsel, Kasus Baru Diprediksi Capai Angka 1.000
Ilustrasi pemberian vaksinasi covid-19(MI/Lina H)

KASUS baru covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (17/7), meningkat drastis, mencapai angka 739 kasus. Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan Prof Ridwan Amiruddin memprediksi bisa menembus angka 1.000 kasus lagi dalam sehari.

Menurutnya, itu terjadi salah satunya lantaran varian delta sudah masuk ke Sulsel.

"Laporan dari kementerian, dari seluruh sampel yang diperiksa ada 11 varian delta di Sulsel dan itulah yang menjadi bibit yang menyebar sekarang kemana-mana," kata Prof Ridwan, Sabtu (18/7).

Ditambah lagi, tingkat keabaian masyarakat masih tinggi.

"Jadi bertemulah ketidakpatuhan dengan daya serang varian baru covid yang sangat tinggi," ujarnya.

Ia pun menegaskan hal ini harus segera diantisipasi. Kalau dibiarkan, maka PPKM (Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) darurat di Jawa-Bali akan berlaku juga di Sulsel.

"Mungkin minggu depan sudah harus seperti itu (PPKM Darurat)," imbuhnya.

Ridwan menambahkan, jika varian delta ini punya daya tular lebih tinggi daripada upaya pencegahan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Pada situasi itu, kasus tidak bisa dibendung sehingga menempatkan Makassar pada level 4.

"Pada level 4 epidemi tak terkendali dengan respon terbatas, maka semua warga harus berdiam di rumah untuk paling tidak 4 pekan ke depan," ungkapnya.

Baca juga: Sulsel Mulai Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA

Sehingga pemerintah harus melaksanakan tracing secara maksimal. Tracing lebih kepada pelacakan kasus pada populasi kontak erat, bukan pada populasi sehat. Angka tracing di Sulsel masih sangat rendah. Rasio di sulsel masih jauh di bawah, baru 1:3, padahal oleh WHO dianjurkan 1:30.

Saat ditanya, tentang program vaksinasi yang digencarkan pemerintah, apakah bisa efektif menekan penularan covid-19. Pria yang juga Epidemiolog Unhas ini menjawab, jika vaksin dapat mencapai 75%, maka itu secara otomatis akan membentuk perlindungan.

"Jadi itu langkah yang sangat strategis, harus didukung segera. Artinya pemerintah harus segera mempersiapkan membuka outlet vaksin yang mudah dijangkau oleh seluruh warga sulsel," pungkas Prof Ridwan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya