Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tingkat Bed Occupancy Rate Sumsel Melonjak

Dwi Apriani
01/7/2021 03:26
Tingkat Bed Occupancy Rate Sumsel Melonjak
Tngkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di beberapa daerah di Sumatera Selatan cukup mengkhawatirkan.(ANTARA)

MENINGKATNYA kasus Covid-19 di Sumatera Selatan mengakibatkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di beberapa daerah cukup mengkhawatirkan. Pemda-pemda di Sumsel diharapkan menyiapkan tempat isolasi sebagai penyaring sebelum memasuki rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, tingkat BOR di beberapa daerah di Sumsel sudah cukup mengkhawatirkan karena sudah mendekati atau bahkan melewati ambang batas aman yakni 70 persen. Daerah itu seperti Lubuklinggau (76 persen), Musi Rawas (69 persen), dan Palembang (63 persen).

Melihat kondisi ini, pihaknya sudah menginstruksikan kepada setiap dinas kesehatan kabupaten/kota tersebut untuk mulai menambah kapasitas tempat tidur serta membangun ruang isolasi bagi mereka yang bergejala ringan. "Tingkatan penanganan ini diperlukan agar tidak terjadi lonjakan kebutuhan tempat tidur di rumah sakit," katanya.

Lesty menjelaskan dalam skema penanganan apabila BOR di suatu daerah sudah mencapai 80 persen, maka kapasitas harus ditambah sebanyak 40 persen. Selanjutnya, jika tingkat BOR sudah mencapai 60 persen, harus ditambah 30 persen dari kapasitas yang sudah ada. 

"Memang secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur di Sumsel masih cukup terkendali yakni dari kapasitas tempat tidur secara total yakni 1.958 unit sudah terisi sebanyak 1.086 tempat tidur atau sekitar 55 persen," jelasnya.

Namun, dengan angka ini upaya penambahan tempat tidur harus segera diterapkan agar tidak terjadi lonjakan. Hal itu tentu akan berpengaruh pada kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien. Apalagi saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Sumsel terus bertambah, dalam  hari lima hari terakhir, jumlah kasus positif di Sumsel tidak pernah kurang dari 150 kasus.

Tidak hanya itu, positivity rate di Sumsel terus meningkat. Saat ini sudah mencapai 34,85 persen, jauh dari yang ditoleransi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni tidak boleh lebih dari lima persen. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya