Bantul Akan Bangun Instalasi Produksi Oksigen Tabung

PEMERINTAH Kabupaten Bantul, DIY berecana membangun instalasi produksi oksigen tabung medis. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi lonjakan pasien terkonfirmasi possitif covid-19 yang dipastikan akan diikuti kenaikan permintaan oksigen tabung. 

"Ini untuk mengurangi ketergantungan dan sekaligus memberi kepastian ketersediaan oksigen medis," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Sabtu (26/6).

Ia mengakui, saat ini, angka penambahan kasus terkonfirmasi covid-19 di Bantul sudah cukup memprihatinkan, mencapai 400-an per hari. Kondisi ini, katanya, yang paling dirisaukan adalah kebutuhan oksigen yang semakin menipis dan kebutuhan hariannya demikian besar.

Untuk kebutuhan oksigen tabung jangka menangah dan panjang, Pemkab Bantul tidak ingin ada ketergantungan terus menerus kepada pihak ketiga. "Karenanya kami mengambil keputusan akan membangun instalasi produksi oksigen tabung sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga. Akan kami bangun instalasi produksi oksigen di RSUD Panembahan Senopati," katanya.

Sementara Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih mengatakan kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 mengalami peningkatan seiring lonjakan pasien Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini. Jika sebelumnya kebutuhan oksigen hanya kisaran 650 liter per hari,  katanya untuk saat ini sudah mencapai 1.000 liter per hari.

Sebelum ada lonjakan drastis pasien COVID-19 yang dirawat di RSPS, pihak pemasok oksigen dalam satu pekannya hanya kirim oksigen satu kali namun saat ini sudah dua kali kirim dalam satu pekannya.

"Jadi pasien Covid-19 sangat membutuhkan oksigen, ventilator juga butuh oksigen dan kita juga berebut dengan rumah sakit lainnya karena mereka  juga sangat membutuhkan oksigen," ungkapnya. (OL-15)