Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

400 UMKM di Dua Bandara Yogyakarta Dapat Sertifikasi TKDN Gratis

Ardi Teristi Hardi
17/6/2021 16:33
400 UMKM di Dua Bandara Yogyakarta Dapat Sertifikasi TKDN Gratis
Jajaran Angkasa Pura I meninjau produk UMKM di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (17/6/2021).(MI/Ardi Teristi Hardi )

SEBANYAK 400 UMKM di Bandara Adisutjipto dan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) difasilitasi Angkasa Pura I untuk mendapat sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara gratis. Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, Devy Wildasari Suradji menyampaikan, kegiatan ini merupakan sosialisasi TKDN kepada Mitra UMKM di Bandara Adisutjipto dan YIA.

"Kita ingin menghadirkan UMKM yang memiliki produk dengan kandungan dalam negeri," kata Devy di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (17/6).

UMKM dapat memperoleh sertifikasi jika produk mereka minimum mengandung 25 persen TKDN. Persentase tersebut dihitung dari mulai bahan bakunya, mesin produksinya hingga kemasannya. Kegiatan ini, lanjut dia, sesuai dengan gerakan bangga produk Indonesia.
Sebanyak 400 UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta dan Adisutjipto difasilitasi proses sertifikasi TKDN gratis.

Sertifikasi TKDN memastikan, produk yang dipajang di bandara adalah produksi dalam negeri. "Nantinya, seluruh bandara Angkasa Pura 1 diharapkan bisa melakukan sertifikasi TKDN," kata dia.

Ia menyebutkan, keberadaan UMKM yang ada di bandara selalu melibatkan Pemda. Mereka tidak hanya bertugas sebagai kurator atas produk UMKM yang ada di bandara, tetapi juga yang memastikan program UMKM di bandara akan berkelanjutan.

"UMKM bukan sekadar produk, tapi memiliki nafas Indonesia," kata dia. UMKM yang dipajang di bandara diharapkan nantinya bisa naik kelas, tidak hanya di Indonesia tapi bisa mempunyai cabang di Singapura tahun berikutnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menambahkan,
sertifikasi TKDN baru pertama kali dilaksanakan di DIY. Pihaknya mengurasi secara ketat UMKM yang dipajang di bandara, dari legalitas hingga target pasar.

"UMKM yang telah mendapat sertifikasi TKDN akan naik kelas, baik dari kapasitas produksi hingga potensi pasar," kata dia. Mereka berpotensi masuk ke belanja barang dan jasa yang diadakan oleh pemerintah, terlebih dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, Dan Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Ia menyebut, UMKM sangat antrusias dengan kegiatan ini karena mereka difasilitasi secara gratis. Padahal, biaya sertifikasi TKDN, jika mengurus sendiri, bisa mencapai sekitar Rp 8 juta rupiah per produk, tergantung jenis produknya.

baca juga: UMKM

GM Bandara Internasional Adisutjipto dan Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama menyebut, potensi UMKM di bandara sangat bagus. Di Bandara Internasional Yogyakarta, misalnya, penumpang perhari saat ini rata-rata 5 ribu pada hari biasa, sedangkan pada akhir pekan dan hari libur bisa mencapai 8 ribu penumpang.

"UMKM sangat happy di bandara karena banyak yang berkunjung," kata Agus. Mereka pun memiliki pasar tersendiri dan bisa bersaing dengan merek-merek yang sudah mengglobal. (N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya