Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Provinsi Bali, melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menjelaskan, hingga saat ini, tidak ada satu pun warga Bali yang meninggal setelah menerima vaksin covid-19 Astrazeneca.
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya menegaskan berita yang bereda luas di masyarakat, baik melalui media sosial maupun media mainstream itu, tidak benar. Dalam berita tersebut ternyata dijelaskan oleh warga yang tidak memiliki kapasitas di bidang medis.
"Informasi tersebut tidak benar jika habis divaksin meninggal dunia," ujarnya di Denpasar, Selasa (25/5).
Baca juga: Tercatat Pasien Sembuh Covid-19 di DIY Capai 200 Kasus
Menurut Suarjaya, berita dan informasi tersebut sangat disesalkan karena masyarakat akan mudah percaya dan akan memiliki ketakutan terkait dengan vaksinasi. Padahal, fakta sesungguhnya tidak ada.
Hal ini harus menjadi perhatian bersama sebab, saat ini, pemerintah sedang gencar melakukan vaksinasi dan masyarakat sangat antusias menerima vaksinasi tersebut.
"Masa setiap orang yang meninggal dunia selalu dihubungkan dengan vaksin, sementara tidak ada penjelasan soal riwayat medis dan sebagainya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sorang pria di Bali bernama Muhamad Abdul Malanua, 43, ditemukan meninggal dunia, Senin (24/5). Pria yang diketahui bekerja sebagai panjahit itu meninggal di kamar indekosnya di Jl Sebatik, Dusun Batu Bintang, Dauh Puri Kelod, Kota Denpasar, Bali.
Kepala Dusun Batu Bintang Dauh Puri Kelod I Nyoman Mardika mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab Malanua meninggal. Namun, dua hari sebelum meninggal, Malanua sempat mengikuti vaksinasi di banjar (kantor desa adat setempat), Sabtu (22/5) lalu. Vaksin yang disuntikkan kepada Malanua adalah AstraZeneca.
Mardika menyampaikan, bedasarkan keterangan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, Malanua memiliki riwayat penyakit vertigo dan darah tinggi (hipertensi).
Sebelum divaksin pun, Malanua sempat ke klinik untuk berobat.
Warga, kata Mardika, sempat menyarankan agar Malanua menunda vaksinasi lantaran kondisinya baru saja sakit. Namun, Malanua menolak. (OL-1)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved