Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Paus Pembunuh Mati Terdampar di Banyuwangi, Fenomena Langka

Insi Nantika Jelita
05/4/2021 10:25
Paus Pembunuh Mati Terdampar di Banyuwangi, Fenomena Langka
Warga berusaha menarik Paus Pembunuh (Orcinus orca) yang mati terdampar di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/4).( ANTARA/Budi Candra Setya)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan matinya seekor Paus Orca (Orcinus orca) atau yang dikenal sebagai paus pembunuh, yang terdampar di perairan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Sabtu (3/4), merupakan kejadian yang tidak biasa.

“Terdamparnya Orca di perairan Banyuwangi ini merupakan fenomena langka, mengingat lokasi terdamparnya bukan merupakan jalur migrasi paus pembunuh. Sehingga, hal ini perlu investigasi lebih lanjut” ungkap Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb Haeru Rahayu dalam keterangan resmi, Senin (5/4).

Tebe, sapaan akrabnya, menuturkan pihaknya sudah mengirim petugas ke lokasi.

Baca juga: 11 Orang Tewas Pascabanjir Bandang di Kabupaten Lembata, NTT

Menurutnya, dugaan sementara penyebab paus terdampar adalah terpisahnya individu tersebut dari kawanannya, karena paus pembunuh bukan perenang soliter, tetapi dalam kawanan.

"Selain faktor navigasi, kesehatan paus juga bisa menjadi salah satu penyebab terpisahnya paus dari kawanannya. Namun, semua itu perlu dibuktikan dengan nekropsi atau pembedahan” sambung Tebe.

Tebe juga menyampaikan paus termasuk mamalia laut yang dilindungi secara nasional.

KKP, sebutnya, telah menetapkan rencana aksi nasional (RAN) konservasi bagi semua jenis mamalia laut tersebut melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut Tahun 2018-2022.

Sementara Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso mengatakan timnya dari wilayah kerja Banyuwangi bersama tim kedokteran hewan dari Universitas Airlangga (Unair) bergerak melakukan pengecekan dan selanjutnya akan dilakukan nekropsi.

“Kami mendapat laporan dari warga adanya paus terdampar mati di Desa Bangsring, Bayuwangi pada Sabtu (3/4) sekitar pukul 12.31 WITA. Kemudian tim segera menuju lokasi dibantu petugas dari satuan pengawas Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Muncar, Banyuwangi," urai Yudi.

Dijelaskan, paus jantan yang memiliki panjang 6,1 meter dan bobot perkiraan lebih dari 10 ton itu telah dikuburkan sesuai dengan prosedur penanganan mamalia terdampar.

Sebelumnya, KKP bersama tim kedokteran Unair mengambil sampel paus untuk dilakukan uji laboratorium untuk mendapat jawaban terdamparnya paus pembunuh di perairan Banyuwangi.

“Uji parasit dan uji patologi akan dilakukan, termasuk beberapa bagian tubuh diambil, pencernaan dan dan organ tubuh penting lainnya untuk mengetahui penyebab terdamparnya," jelas Yudi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya