Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

230 Juta Orang Indonesia tidak Tahu Lokasi Kota Pariaman

Yose Hendra
15/3/2021 20:14
230 Juta Orang Indonesia tidak Tahu Lokasi Kota Pariaman
Penari menampilkan Tari Pasambahan saat matahari terbenam di Pantai Kata, Pariaman, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu.(Antara/Iggoy el Fitra.)

SURVEI internal Pemerintah Kota Pariaman, Sumatra Barat, menemukan hal menarik. Hasilnya, dari 270 juta penduduk Indonesia baru 40 juta orang yang tahu lokasi Kota Pariaman.

"Menurut survei internal kami, dari 270 juta jumlah masyarakat Indonesia, baru 40 juta orang saja yang mengetahui Kota Pariaman di mana lokasinya. Sisanya sebanyak 230 juta orang belum mengetahui Kota Pariaman itu di mana letaknya, apakah di Kota Padang atau Kota Bukittinggi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Pariaman Dwi Marhen Yono, Senin (15/3).

Pekan lalu selama lebih kurang tiga hari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beserta tim datang berkunjung ke Kota Pariaman dalam rangka kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) yang bertujuan untuk mempromosikan dan mendukung program pariwisata yang ada di Kota Pariaman. Kemenparekraf dan tim yang terdiri dari 13 orang peserta, yaitu lima blogger/selebgram Indonesia, dua dari media, serta anggota Kemenparekraf dan pihak agent travel mengunjungi beberapa lokasi destinasi wisata yang ada di Kota Pariaman.

Destinasi wisata Kota Pariaman yang menjadi kunjungan Famtrip Kemenparekraf dan tim yaitu Museum atau Rumah Tabuik Pasa, Pantai Cermin, Pantai Gandoriah, Talao Pauh, hutan mangrove di Desa Apar, Sulaman Emas Mayang, Pondok Lasuang, dan tempat pusat oleh-oleh di Kampung Perak Kota Pariaman. Mereka juga mengunjungi Pulau Angso Duo dan menikmati kuliner Kota Pariaman yang sudah terkenal seperti minum teh telur, sate piaman, dan gulai kapalo ikan.

 

Marhen berharap ada bantuan dari Kemenparekraf beserta tim untuk menggencarkan promosi potensi wisata di Pariaman. "Di samping gencar promosi, Dinas Pariwisata Pariaman juga serius membenahi lokasi wisata terutama dalam menegakkan protokol kesehatan. Soalnya sampai saat ini pandemi covid-19 masih berlangsung," ujar Marhen.

Sekaitan dengan itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan bahwa awalnya ketika dia baru balik kampung dari tugas di Jakarta pada 2013 masih belum terlalu terlihat infrastruktur dan pengembangan destinasi wisata yang ada di daerah tersebut. "Karena itu, ketika saya maju menjadi wakil wali kota bersama dengan  Mukhlis Rahman selaku wali kota, visi yang kami usung adalah menjadikan Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan kami concern untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata," ujarnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya