Longsor Ancam 57 KK di Sindangkerta

PERGERAKAN tanah terus mengancam warga. Di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sebanyak 57 kepala keluarga atau 191 warga Kampung Dengkeng, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, terancam.

"Kami meminta mereka tidak berada di dalam rumah saat hujan deras. Intensitas hujan yang masih tinggi berpotensi memicu pergerakan tanah dengan lokasi yang terus meluas," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Barat Rony Rudyana, kemarin.

BPBD telah melaksanakan assessment dan monitoring di lokasi itu. Hasilnya, ada potensi pergerakan tanah yang memicu terjadinya longsor.

Sebagai antisipasi, BPBD telah mendirikan dua tenda penampungan sementara. Saat hujan, warga diminta mengungsi ke tenda tersebut.

Sebelumnya, di Kampung Dengkeng sudah terjadi pergerakan tanah yang membuat enam rumah rusak berat, tiga rusak sedang, dan tiga rusak ringan. Selain itu, 45 rumah juga terancam mengalami kejadian serupa.

Sementara di Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi, dua rumah rusak berat karena guyuran hujan dengan intensitas tinggi. Satu rumah hampir roboh karena tanah di bawah fondasinya longsor dan dinding satu rumah lainnya jebol dihajar luapan air.

Di Sukabumi, BPBD mengingatkan warga Kampung/Desa/Kecamatan Ciemas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir bandang akibat meluapnya Sungai Ciemas. Hingga saat ini intensitas curah hujan di wilayah itu masih tinggi.

"Setiap hari hujan masih turun. Setelah dilanda banjir bandang, akhir pekan lalu, warga harus tetap waspada terhadap banjir bandang susulan yang mungkin terjadi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo.

Banjir bandang di wilayah itu mengakibatkan puluhan rumah yang dihuni 43 kepala keluarga, atau 145 jiwa terdampak.

Hujan deras juga menyebabkan sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, tergenang banjir. Warga meminta pemerintah membenahi drainase.

Dari Sumatra Barat dikabarkan gempa berkekuatan 4.0 Skala Richter mengguncang wilayah itu. Gempa terasa kuat di Kota Padang sehingga sebagian warga panik dan berhamburan keluar rumah. BMKG merilis gempa berpusat 65 kilometer barat daya Kota Pariaman, dengan kedalaman 35 kilometer.

Pemerhati gempa Ade Edward mengatakan pusat gempa berada di antara Padang dan Siberut, Kepulauan Mentawai. "Kami perkirakan berada pada zona yang sama dengan gempa 2009.(DG/BB/AD/YH/N-2)