Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DINAS Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat menganalisa penyebab banjir bandang yang menerjang Kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (19/1) pagi. Hasilnya, bencana terjadi karena curah hujan yang tinggi serta struktur alam yang memang rawan bencana.
"Hujan tinggi banget, limpasan satu juta liter. Sama dengan tumpahan 145 mobil tangki air yang (masing-masing) berkapasitas 8.000 liter," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas, di Bandung, Kamis (4/2)
Curah hujan yang tinggi, kata dia, diperburuk struktur alam di Sub DAS Cisampay yang menjadi kawasan hulu daerah tersebut yang memang rawan bencana. Menurutnya, banyak tanah di daerah seluas 684 hektare tersebut yang kemiringannya lebih dari 40 derajat.
"Elevasinya miring banget, curam. Ada 45% yang seperti itu," ujarnya.
Tak hanya itu, dia menyebut tanah di kawasan hulu itu cukup gembur sehingga rawan pergerakan. Jadi, tidaklah heran jika daerah itu rawan longsor dengan indeks mencapai 6,9%. "Jadi kawasan hulu itu memang rawan bencana, 54%. Ini sangat tinggi," ujar Prima.
Tak hanya itu, menurut dia di kawasan ini terdapat lima hulu sungai, sedangkan di hilirnya hanya terdapat satu aliran air. "Jarak dari lima hulu sungai ke aliran air itu hanya satu kilometer," tambahnya.
Dengan begitu, tambah Prima, saat hujan turun di kawasan hulu, aliran sungai yang jumlah hanya satu tersebut mudah terisi limpasan air yang pergerakannya sangat cepat akibat volume yang banyak serta tingkat kemiringan tanah yang curam. Pada sisi lain, perlintasan air itu terisi juga oleh material longsoran sehingga terjadi penyumbatan. "Jadi satu-satunya aliran sungai itu tertutup," kata dia.
Berdasarkan analisa itu, Prima menyimpulkan penyebab banjir bandang hampir
seluruhnya akibat faktor alam. Apalagi, tidak ada kerusakan alam yang berarti mengingat alih fungsi lahan yang jumlahnya masih sedikit. "Di sana itu lahan yang terbangun hanya 1%," katanya.
Inipun diperkuat oleh kondisi alam yang masih didominasi oleh hutan. "Tutupan lahannya hutan, masih utuh," katanya.
Prima pun menegaskan, kawasan tersebut tidak boleh dialihfungsikan. Apalagi digunakan untuk permukiman maupun bangunan lainnya. Sehingga, menurutnya di kawasan itu harus terbebas dari berbagai aktivitas manusia baik yang bersifat permanen.
"Itu rawan bencana. Tingkat kemiringan tinggi, rawan pergerakan tanah," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Banjir Bandang Landa Gunung Mas Puncak
Baca Juga: BIG Sebut Gunung Mas Masih Terancam Banjir
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Hujan menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang pemukiman warga yang berada di zona merah
Areal persawahan yang tergenang banjir berada di wilayah Kecamatan Kapetakan, Panguragan dan Gegesik
Waspadai bencana banjir di tengah musim kemarau
Dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan 13 desa di Banggai Laut terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 322 keluarga terdampak.
KPK memastikan penipu dan pemeras pejabat Pemkab Bogor Yusup Sulaeman bukan pegawainya. Karyawan Lembaga Antirasuah juga dipastikan tidak terafiliasi dengan tersangka itu
KPK menangkap Yusup Sulaeman karena mengaku sebagai pegawai Lembaga Antirasuah dan memeras pejabat di Pemkab Bogor
Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan kasus pegawai gadungan yang memeras pejabat Pemerintah Kabupaten Bogor. Kasus ini kini ditangani Polres Bogor.
KPK menangkap Yusup Sulaeman karena mengaku sebagai pegawai Lembaga Antirasuah. Yusuf kemudian memeras pejabat di Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hasil survei oleh Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas dan popularitas calon Bupati Bogor Ade Ruhandi atau akrab disapa Jaro Ade meraih hasil cukup siginifikan.
Sendi mendatangi Mak Saripah setelah menerima laporan dari tim relawan yang sedang melakukan door to door menyosialisasikan Mobil Hepi untuk keperluan warga dalam keadaan darurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved